LOKALITAS SUMATRA DALAM CERPEN PILIHAN KOMPAS TAHUN 2013

Authors

  • Awla Akbar Ilma Universitas Pamulang

Abstract

Sebagai barometer terkini dalam perkembangan kesusastraan cerita pendek
Indonesia, cerpen Kompas merefleksikan berbagai narasi yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia, baik fenomena kontemporer yang bersifat nasional,
maupun kearifan lokal masyarakat daerah. Salah satu narasi kearifan lokal yang
kerap muncul dalam cerpen Kompas terutama tahun 2013 ialah lokalitas
Sumatra. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana narasi lokalitas Sumatra
dalam cerpen Kompas muncul dan berdialektika dengan berbagai diskursus
sosial pada situasi Indonesia hari ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini ialah cerpen "Lelaki Ragi dan Perempuan Santan" karya Damhuri Muhammad asal Sumatra Barat dan cerpen "Bulan Biru" karya Gus Tf Sakai yang ditulis berdasarkan cerita rakyat asal Jambi, yakni Elang Sikat dan Elang Sigonggong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen "Lelaki Ragi dan Perempuan Santan" merepresentasikan sisi lain dari tradisi merantau. Merantau merupakan simbol manusia ideal masyarakat Sumatra Barat, tetapi dalam realitasnya seringkali berbenturan dengan kondisi-kondisi tertentu. Sementara itu, cerpen "Bulan Biru" merepresentasikan masyarakat Minangkabau yang harmonis serta mengungkapkan kritik terhadap pemerintahan otoriter. Dengan demikian, narasi lokalitas Sumatra dalam kedua cerpen tersebut tampak memiliki banyak dimensi antara lain: nilai-nilai kearifan yang ada di dalamnya beserta berbagai dilematisasinya, serta adanya benturan antara nilai-nilai lokalitas dengan berbagai diskursus sosial lain seperti politik, budaya kontemporer dan perubahan sosial, serta modernitas.
Kata kunci: Narasi Lokalitas, Sumatra, Perubahan Sosial, Cerpen Kompas.

Downloads

Published

2020-02-01