BIAS GENDER DALAM DONGENG ANALISIS NARATIF TERHADAP CERITA RAKYAT “MALIN DEMANG DAN PUTI BUNGSUâ€
DOI:
https://doi.org/10.32493/sns.v1i1.7869Abstract
Status perempuan dalam keluarga dan dalam relasi sosial budaya seakan tidak habis-habisnya menjadi topik perbincangan dalam fiksi modern, termasuk fiksi lawas semisal cerita rakyat atau dongeng. Cerita rakyat bagi leluhur kita acap digunakan sebagai sarana suara hati untuk mengekspresikan fenomena sosial yang berkaitan dengan kedudukan istri/perempuan dalam suatu keluarga. Sesungguhnya masa silam merupakan suatu keniscayaan sebagai cermin asupan untuk membenahi kehidupan masa kini. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah posisi perempuan yang dihadirkan dalam cerita rakyat “Malin Deman dan Puti Bungsuâ€? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan posisi perempuan yang dihadirkan dalam cerita rakyat “Malin Deman dan Puti Bungsuâ€. Penggambaran bias gender dalam ulasan ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan model analisis wacana. Data diperoleh melalui studi pustaka dengan teknik analisis naratif dengan penekanan feminisme. Setidaknya terdapat tiga temuan yang diperoleh dalam penelitian ini. Pertama, sikap perempuan yang pasif, pemaaf, tidak agresif, dan menampilan sosok perempuan yang baik sesuai dengan kodratnya. Kedua, perempuan yang baik memperlihatkan sikap yang tidak mampu mengubah nasib mereka sendiri tanpa dukungan laki-laki yang mejadi suaminya. Ketiga, perempuan sebagai korban kesewenangan, kekuasaan, dan kepemilikan laki-laki. Simpulan atau hasil penelitian ini mengukuhkan stereotip gender bahwa perempuan yang layak menjadi istri idaman adalah perempuan yang cantik, bertubuh gemulai sempurna, lemah tanpa daya, dan tidak mampu menolong dirinya sendiri tanpa dukungan pria atau pasangan hidupnya. Hal ini tentu saja mengganjal “roh†perjuangan feminisme tentang kesataraan antara perempuan dan kaum pria di negeri tercinta ini.
References
Astuti dan Tri Marhaeni. 2011. Konstruksi Gender dalam Realitas Sosial. Semarang: Unnes Press.
Atisah. 2015. “â€Lalan Belek†Cerita Bidadari dari Rejang, Bengkulu: Kajian motif. Jurnal Metasastra. Volume 8, Nomor 2.
Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis; Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti.
Fakih, Mansoer. 2016. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Cetakan kelima belas. Yogyakarta: INSISTPress.
Gamble, Sarah. 2010. Pengantar Memahami Feminisme dan Postfeminisme, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Jalasutra.
Hana, J. 2011. Terapi KecerdasanAnak Dengan Dongeng. Yogyakarta: Berlian Media.
Hakim, Moh. Taufiqul. 2014. “Estetika Di Dalam Hikayat Malim Demanâ€. Jurnal Jumantara Volume 5, Nomor 2.
Immerry, Tienn dan Femmy Dahlan. 2017. “Malin Deman: Menyiasati Dampak Dua Falsafah Minangkabau dalam Folklorâ€. Jurnal Gramatika. Volume 3,Halaman 259—268.
Navis, A.A. 2001. Cerita Rakyat dari Sumatra Barat. Jakarta: Grasindo.
Ratna, Nyoman Kutha.2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarumpaet, Riris K. Toha.2010. Pedoman Penelutian Sastra Anak. Jakarta: Pusat Bahasa.
Sugihastuti dan Suharto. 2015. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subekti dan Tjitrosudibio. 2013. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) dan UU No. 1 Tahun 1974. Jakarta: Pradnya Paramita.
Somantri, Thursina Wulandari. 2015. Makna Angka Tujuh dalam Sudut Pandang Agama. FKIP Universitas Siliwangi Tasik Malaya. Makalah.
Sabakti, Sri. 2016. Perbandingan Cerita “Mahligai Keloyang†dan “Koba Malin Demanâ€. Balai Bahasa Riau. Makalah
Wiyatmi. 2012. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this proceedings agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the proceedings right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this proceedings.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.