Urgensi Budaya Literasi dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Sebagai Manusia Pembelajar Di Pondok Pesantren Rahmatuthoyyibah Al Iflahah Tangerang Banten
DOI:
https://doi.org/10.32493/ABMAS.v3i2.p67-75.y2022Keywords:
Budaya Literasi, Manusia Pembelajar, Motivasi, Potensi DiriAbstract
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada tahun 2016 terhadap 61 negara di dunia, menyimpulkan bahwa kebiasaan membaca di Indoensia tergolong sangat rendah. Hasil studi yang dipublikasi dengan nama “The World’s Most Literate Nationâ€, menunjukkan Indonesia berada pada peringkat ke 60, hanya satu tingkat di bawah Botswana. Penyebab rendah minat dan kebiasaan membaca itu antara lain kurangnya akses, terutama untuk di daerah terpencil. Hal ini merupakan salah satu yang terungkap dari indeks Aktivitas Literasi Membaca (ALIbaca) kementerianPendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pondok pesantren Pondok Pesantren Rahmatuthoyyibah Al Iflahah Tangerang Banten merupakan Pondok pesantren modern atau khalafiyah. Pesantren ini masuk pada tipe lembaga Pendidikan yang memiliki sifat modernisasi, sehingga ikut memasukkan ilmu pengetahuan umum dengan sistem pembelajaran modern, bahkan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab sebagai pengantar. Kemudian, Pondok Pesantren ini adalah jenis pondok pesantren yang menggabungkan antara sistem pondok pesantren salafiah dan pondok pesantren modern, para santri atau orang yang tinggal di pesantren juga dituntut untuk sekolah formal, seperti menempuh jenjang pendidikan SD, SLTP, SLTA, sampai perguruan tinggi. Para Dosen agama Universitas Pamulang melihat data di atas tertarik untuk melakukan pengabdian langsung di Pondok Pesantren Rahmatuthoyyibah Al Iflahah Tangerang Banten, Khususnya kepada Siswa SMP/SMK berbasis Pesantren ini untuk mengetahui lebih mendalam motivasi dan perkembangan literatur pesantren untuk kemudian mendorong lebih jauh agar tradisi membaca atau budaya literasi santri berkembang dengan baik sebagai manusia pembelajar di era kekinian dan di masa yang akan datang. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Urgensi Budaya Literasi dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Sebagai Manusia Pembelajar Di Pondok Pesantren Rahmatuthoyyibah Al Iflahah Tangerang Banten†dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang yang terdiri dari para dosen agama Universitas Pamulang untuk menjawab data dan fenomena di atas. Kegiatan berlangsung selama tiga hari. Acara ini terlaksana atas kerjasama dengan berbagai pihak seperti Yayasan Sasmita Jaya, dosen Program Studi Manajemen serta pengurus Pesantren Rahmatuthoyyibah Al Iflahah Tangerang Banten. Pelatihan ini berhasil memberikan bekal softskill dan Motivasi para santri di Pondok Pesantren Rahmatuthoyyibah Al Iflahah Tangerang Banten.
Saran dari pelatihan Menghidupkan Budaya Literasi Lingkungan Manusia Pembelajar di Taman Baca Perigi dalam rangka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah hendaknya tim dosen ataupun berbagai pihak lainnya turut serta dalam mendukung program untuk membuat para generasi muda khususnya dan masyarakat umumnya agar mempunyai budaya literasi dan menjadi manusia pembelajar di setiap perkembangan kehidupan yang semakin hari semakin massif, inovatif dan ekseleratif. Hal ini agar anak muda dan masyarakat tidak kalah bersaing dalam hal wawasan dan kreatifitas yang diawali dari gerbang dunia literasi. Selain motivasi mendalam kepada generasi muda dan masyarakat, penting kiranya manusia pembelajar memiliki kemampuan pengembangan potensi diri dalam menumbuhkembangkan budaya literasi, terutama cara membaca efektif dan menularkan budaya positif ini menjadi karya-karya nyata di antara kreatifitas yang lahir dari gairah membaca dan cara berfikir paradigmatik, selain menguatkan ikatan emosional komunitas untuk tumbuh dan berkembang jiwa sosial, semangat gotong-royong dan sense of belonging atas lingkungan hidup sehari-hari sebagai manusia Pembelajar.