Pembelajaran Keanekaragaman Sastra dan Budaya dengan Metode Storytelling Cerita Pendek Bahasa Inggris
DOI:
https://doi.org/10.32493/acb.v3i2.28234Keywords:
budaya, cerita pendek, karya sastra, pembacaan ceritaAbstract
Tridarma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kemudian mencakup upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta bentuk kepedulian untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat luas. Kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat ini berlokasi di Tahfidz Al-Hikam, Pondok Aren, dengan tema "Pembelajaran Keanekaragaman Sastra dan Budaya dengan Metode Pembacaan Cerita Pendek Bahasa Inggris". Terdapat tiga puluh dua siswa TPQ dan Tahfidz dari sekolah dasar yang mengikuti kegiatan ini. Dengan menerapkan empat tahapan pembelajaran, pemberian materi tentang budaya dan sastra, pembelajaran dengan membaca cerita pendek secara umum menggunakan metode pembelajaran ekstensif, berkelompok menggunakan metode pembelajaran intensif, dan sampai pada tahap dimana sebagian peserta harus menceritakan kembali cerita yg telah disampaikan melalui pembacaan cerita. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran peserta didik mengenai pengetahuan tentang keragaman sastra dan budaya, dengan menggunakan teknik dan metode pembacaan cerita. Sebagian besar peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang aspek budaya dan rasa bangga terhadap budaya dan latar belakang mereka sehingga menunjukkan hasil penelitian bahwa melalui pembelajaran membaca cerita, peserta dapat mengetahui keragaman budaya dan pesan moral lewat karya sastra.
References
Cultures Around the World: Customs, Norms, and Other Differences. (n.d.). https://isaccurate.com/blog/cultures-around-theworld#:~:text=How%20Many%20Different%20Cultures%20Are,their%20unique%20system%20of%20beliefs
Dinniaty. (2022, April 29). Sastra sebagai sumber pemahaman antar budaya. https://www.indonesiana.id/profil/read/154711/sastra-sebagai-sumber-pemahaman-antarbudaya. https://www.indonesiana.id/read/154711/sastra-sebagai-sumber-pemahaman-antarbudaya
Ellis, G., & Brewster, J. (2014). Tell it again! The new storytelling handbook for primary teachers. In Penguin English eBooks. http://ci.nii.ac.jp/ncid/BA89824869
Kistanto, N. H. (2017b). Tentang konsep kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2). https://doi.org/10.14710/sabda.v10i2.13248
Kustyarini, K. (2014). Sastra dan Budaya. Likhitaprajna, 16(2), 1–13. https://www.neliti.com/publications/235006/sastra-dan-budaya
Patel, Y. (2018, August 9). Importance of Storytelling in Child Development - yash patel. Medium. https://medium.com/@yash.hsquare/importance-of-storytelling-in-child-development-b63593921a33
Pebrimireni, N. D., Lestari, N. D. A., & Salsabila, N. S. D. (2022). Kajian psikologi sastra pada cerpen nasihat-nasihat karya A.A. Navis. JURRIPEN, 1(1), 125–138. https://doi.org/10.55606/jurripen.v1i1.142
Ratih, K., Novi, A., & Titik, M. (2014). Realitas sosial dan representasi fiksimini dalam tinjauan sosiologi sastra. Publika Budaya, 2(1), 50–57.
Rondiyah, A. A., Wardani, N. E., & Saddhono, K. (2017). Pembelajaran sastra melalui bahasa dan budaya untuk meningkatkan pendidikan karakter kebangsaan di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Proceedings
Education and Language International Conference, 1(1). http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/download/1230/939
Sumarjo, Y., & M, Saini. K. (1986). Apresiasi kesusastraan.
Tanu, I. K. (2016). Pembelajaran berbasis budaya dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(1), 34. https://doi.org/10.25078/jpm.v2i1.59
Wellek, R., & Warren, A. (1948). Theory of Literature. https://ci.nii.ac.jp/ncid/BA12123056