Literasi Kesehatan Mental Untuk Mengoptimalkan Peran Orangtua Dalam Menanggulangi Masalah Perilaku dan Emosi
DOI:
https://doi.org/10.32493/dedikasipkm.v4i3.33277Keywords:
Kesehatan Mental, Peran Orangtua, Masalah Perilaku, EmosiAbstract
Masa anak-anak adalah masa emas, laju pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada masa anak-anak menjadi pondasi untuk masa selanjutnya. Namun tidak semua anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal terlebih di era digital saat ini. Dampak yang nyata terlihat pada perkembangan emosi. Perkembangan emosi pada anak masih perlu mendapat perhatian khusus di TK Masyithoh Kebondalem, hasil penelusuran awal menggunakan instrument strengths and difficulties questionnaire menunjukkan 36% anak memiliki kecenderungan masalah perilaku dan emosi. Masalah perilaku dan emosi belum menjadi prioritas lembaga karena terbatasnya akses layanan kesehatan mental. Pemeriksaan berkala telah dilakukan oleh Puskesmas setiap 3 bulan sekali namun terbatas pada pemeriksaan fisik saja. Kegiatan parenting dengan orangtua pun rutin dilakukan, namun terbatas pada penyampaian hasil belajar siswa. Merujuk pada keterbatasan dan potensi yang ada maka menjadi urgent untuk memberikan literasi kesehatan mental bagi orangtua. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan peran orangtua dalam menanggulangi masalah perilaku dan emosi pada anak melalui kelas BAHTERA (Bahagia, Sehat, Sejahtera). Metode yang digunakan dalam kelas Bahtera berupa cermah, diskusi dan praktik. Kegiatan kelas bahtera dimulai dengan persiapan; pada tahap persiapan disusun modul guna memudahkan orangtua dalam memahami materi, selanjutnya tahap pelaksanaan dengan menggunakan metode cermah dan diskusi; menghadirkan psikolog dan konselor berbasis kelas secara luring sebanyak 3 kali pertemuan. Selain itu, peserta diajak mempraktikkan terapi release emosi. Tahap akhir yaitu melakukan evaluasi guna mengetahui kebermanfaatan kegiatan. Hasil menunjukkan seluruh peserta yang terdiri dari 10 orangtua dan 3 pendidik hadir selama kelas bahtera berlangsung dan menyatakan kelas bahtera bermanfaat dan praktiknya dapat dilakukan dalam keseharian.References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2018) Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan RI.
Cusick, S. E. and Geogieff, M. K. (2016) ‘The Role of Nutrition in Brain Development: The Golden Opportunity of the “First 1000 Daysâ€â€™, Journal of Pediatric, 175, pp. 16–21. doi: 10.1016/j.jpeds.2016.05.013.The.
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2018 (2018) ‘Profil Kesehatan Temanggung 2018’, Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung, 1(1), pp. 1689–1699.
Duriana Wijaya, Y. et al. (2019) ‘Kesehatan Mental di Indonesia : Kini dan Nanti’, Buletin Jagaddhita, 1(1), pp. 1–4. Available at: https://buletin.jagaddhita.org/es/publications/276147/.
Fatchurahman, M. (2017) ‘Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan’, Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 01(02), pp. 86–102. Available at: https://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt/article/view/234/158.
Kemdikbud (2015) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD.
Magdalena, I., Fauzi, H. N. and Putri, R. (2020) ‘file:///C:/Users/Acer/Downloads/2293-3013-1-PB.pdffile:///C:/Users/Acer/Downloads/2293-3013-1-PB.pdffile:///C:/Users/Acer/Downloads/2293-3013-1-PB.pdf’, Jurnal Pendidikan dan Sains, 2(2), pp. 244–257. Available at: https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang.
Mukminin, A., Pranoto, Y. K. S. and Sumanto, R. P. A. (2022) Model Pemenuhan Kesehatan Mental Pada Anak Prasekolah Dengan Pelibatan Lingkungan Mesosistem Di Daerah Pedesaan. Semarang.
Sofiaty, A. (2020) ‘Penerapan Program Parenting PAUD Holistik Integratif (HI) dalam Mengoptimalkan Tumbuh Kembang