Manusia dan Alam (Refleksi Kritis untuk Memanusiakan Alam Berdasarkan Perspektif Filsafat Identitas F.W. J. Schelling)
DOI:
https://doi.org/10.32493/dkp.v5i2.38877Keywords:
Manusia, Alam; Memanusiakan Alam, Filsafat Identitas SchellingAbstract
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial (social creatures). Sebagai makhluk sosial ia membutuhkan yang lain untuk berada. Ia tidak hanya membutukan kodrat (yang lain) yang sama seperti dirinya, lebih dari itu ia membutuhkan alam sebagai patner dalam hidupnya. Namun, keberadaan manusia dan alam di planet ini sering kali mengobjekkan satu sama lain. Tidak bisa disangkal, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini manusia kerap kali bertindak sebagai penguasa atas ciptaan lainnya. Manusia mengeksploitasi alam (yang lain) dengan menjadikannya objek untuk meraup keuntungan pribadi. Sehingga semakin hari keutuhan dan keindahan alam semakin merosot. Oleh karena itu, artikel ini berikhtiar membangun kesadaran setiap pribadi terhadap realitas ini. Pandangan filsafat identitas Schelling menjadi pendasaran penulis untuk membuka daya kritis para pembaca dalam melihat alam secara baru. Alam dalam pandangan filsafat identitas Schelling tidak lagi dilihat sebagai objek belaka melainkan sebagai modus atau modi (cara) dari eksistensi Allah di dunia. Diharapkan pada akhirnya kesadaran akan cara pandang tersebut dihidupi dalam upaya untuk memanusiakan alam ini.
References
Agustinus Wisnu Dewantara. (2022). Pendidikan Agama Dalam Perspektif Filsafat Idealisme. Jurnal Pendidikan Agama Katolik (JPAK), 22(1), 23.
Alves, Fátima; Costa, Paulo Manuel; Novelli, L., Details, P. author, & ; Vidal, D. G. (2023). The Rights Of Nature And The Human Right To Nature: An Overview Of The European Legal System And Challenges For The Ecological Transition. Lausanne. https://doi.org/10.3389/fenvs.2023.1175143
Antonius Noe. (2002). Manusia Dan Tanggung Jawab Etis-Ekologis: Sebuah Tinjauan Etis. Jurnal Ledalero, 1(1), 43.
Artmann, M. (2023). Human-Nature Resonance In Times Of Social-Ecological Crisis – A Relational Account For Sustainability Transformation. Abingdon, 18(1). https://doi.org/https://www.proquest.com/scholarly-journals/human-nature-resonance-times-social-ecological/docview/2903765872/se-2?accountid=215812
Bertens, P. K. (1975). Ringkasan Sejarah Filsafat. kanisius.
Braeckman, A. (2004). From The Work Of Art To Absolute Reason: Schelling’s Journey Toward Absolute Idealism. Washington, 57(3). https://doi.org/https://www.proquest.com/docview/223366612/fulltextPDF/8A824E0B9A8946CBPQ/4?accountid=215812&sourcetype=Scholarly%20Journals
Copleston, F. C. (2022). filsafat schelling. basabasi.
Dhogo, P. C. (2002). Dialog Dengan Alam: Suatu Tawaran Paradigma Baru Untuk Memanusiakan Alam. Jurnal Ledalero, 1(1), 28.
Hadirman, F. B. (2019). Pemikiran Modern Dari Machiavelli Samp
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Adrianus Yoni Valexsta, Antonius Satang, Bernadino Dadu Open, Farelus Yugar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.