Pelatihan Pengelolaan Wisata di Kampung Cabe dan Urban Farming
DOI:
https://doi.org/10.32493/dedikasipkm.v1i1.6047Keywords:
Pelatihan dan Edukasi, Desa Wisata, Pariwisata Berbasis MasyarkatAbstract
Tujuan pengabdian ini adalah merumuskan strategi dan rencana aksi pembangunan Desa Wisata Edukasi Agrikultur Cabe di Desa Kabasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Pengabdian ini menggunakan pendekatan edukasi dan pelatihan kepada warga desa kabasiran, tim support pt evia dan pemilik PT evia untuk menjadikan mereka siap dengan adanya program desa wisata di wilayah desa kabasiran. Penelitian Aksi dan tindakan yang dilakukan adalah bersama dengan unsur masyarakat melakukan diskusi untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, potensi dan ancaman dalam membangun desa wisata, merumuskan model bisnis desa wisata yang akan dibangun, diskusi dengan kelompok tani yang terlibat dalam proses budi daya cabe, dan menyelenggarakan penyuluhan untuk masyarakat. Dari hasil pelatihan ini disimpulkan bahwa mereka optimis dengan terlaksananya program desa wisata cabai di desa kabasiran. Dari warga desa kabasiran siap membantu pelaksanaan desa wisata dan siap menyediakan lahan untuk kepentingan desa wisata. Dari tim support PT Evia sudah siap dengan anggaran untuk mengembangkan desa wisata cabai dan sudah mengetahui sasaran pasar dan strategi pemasaran desa wisata ini dari pemilik PT Evia akan mengkoordinasi dengan pemerintah untuk mengakselerasi tercipatanya desa wisata kabasiran dan konsisten dengan program desa wisata ini.References
Adawiyah, R., dkk. (2017). Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Rural Tourism) di Desa Papringan. Prosiding Seminar Nasional; Universitas Jenderal Soedirman.
Alam (2006). Ekonomi Untuk SMA dan MA. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Budiarti, T., dkk. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI) Vol 18 (3): 200-207.
Istiqomah dan Andriyanto, I. (2017). Analisis SWOT dalam Pengembangan Bisnis (Studi pada Sentra Jenang di Desa Wisata Kaliputu Kudus) Bisnis, Vol. 5 No. 2 Desember.
Marimin. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan keputusan Kriteria Majemuk, Grasindo, Jakarta.
Nurisjah S. (2001). Pengembangan kawasan wisata agro (Agrotourism). Buletin Tanaman dan Lanskap Indonesia. 4(2): 20ï€23.
Picard, M. (2006). Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata, Kepustakaan Pupuler Gramedia, Jakarta.
Prastiwi, S. M, (2016). Manajemen Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Dalam Mengembangkan Potensi Objek Wisata Edukasi Little Teksas Wonocolo. Publika Vol 4 No. 11.
Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis, PT. Gradia, Jakarta.
Simanjuntak, T., dkk. (2016) Karawang Dalam Lintasan Peradaban Pusat Jakarta.Penelitian Arkeologi Nasional
Solihin, D. (2020), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemasaran Pada PT Prima Ufuk Semesta (Studi Empiris Pada Outlet Rekanan PT. Prima Ufuk Semesta Di Wilayah Jabodetabek), Jurnal Semarak, Vol. 3. No. 1.
Sucahyowati, H. (2017). Pengantar Manajemen. Wilis
Sulistyadi, dkk. (2019). Pariwisata Berkelanjutan dalam Perspektif Pariwisata Budaya di Taman Hutan Raya Banten, Uwais Inspirasi Indonesia, Ponorogo.
Thomson. (2007). Pengantar Bisnis: Kontemporer, Edisi 11. 2007.
Ulung, G. (2009). Liburan Murah Meriah di Jogja, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yoeti, O. A. (2002). Ekonomi Pariwisata Introduksi, Informasi, dan Aplikasi, Kompas, Jakarta.
Zebua, M. (2016). Inspirasi Pengembangan Pariwisata Daerah, Deepublish, Yogyakarta.