HASRAT DAN KEINGINAN-KEINGINAN TOKOH DALAM CERPEN “BERSIAP KECEWA BERSEDIH TANPA KATA-KATA” KARYA PUTU WIJAYA

Authors

  • Awla Akbar Ilma Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/efn.v2i1.2404

Abstract

Abstrak Penelitian ini berupaya mengurai problem psikologis yang dialami oleh tokoh utama yang bernama Bapak dalam cerpen “Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata-Kata†karya Putu Wijaya berdasarkan teori psikoanalisis Jacques Lacan yang dijelaskan oleh Madan Sarup dalam buku berjudul Panduan Pengantar untuk Me mahami Postruktural dan Posmodernisme . Proses analisis menunjukkan bahwa perilaku aneh tokoh Bapak muncul karena ia mengalami lack berupa kesendirian akibat proses perkembangan diri subjek yang mengalami tahap Real, Imajiner, dan Simbolik. Tahap Simbolik tokoh Bapak teridentifikasi ketika ia merasa sendiri lalu memutuskan membeli bunga yang ditulisi ucapan puitis untuk dirinya sendiri. Bunga dan ucapan puitis ini merupakan upaya Bapak untuk memenuhi kekurangan dan mencapai kepenuhan (Yang Real). Akan tetapi, upaya ini justru secara ironis membuatnya semakin nampak sendiri. Cerpen ini secara general menunjukkan bahwa kesendirian merupakan masalah yang rentan dialami oleh masyarakat modern dan perkotaan. Cara efektif untuk menyelesaikannya ialah bukan sekadar menggunakan medium-medium simbol seperti bunga dan tulisan puitis yang biasa digunakan masyarakat kota, melainkan berupa kebersamaan dan perhatian keluarga, sahabat, atau teman secara nyata meskipun dalam kondisi sibuk. Kata Kunci: masyarakat kota, kebersamaan, kesendirian, psikoanalisis

Downloads

Published

2019-03-13