Analisis Diferensiasi Kinerja Mutual Fund antara Sektor Swasta, Publik dan Syariah
DOI:
https://doi.org/10.32493/Inovasi.v11i1.p37-47.39721Keywords:
Reksa Dana; Pengembalian Risiko; Rasio Sharpe; PertumbuhanAbstract
Dalam penelitian ini, reksa dana dapat berbentuk skema yang beberapa jenis dan sektornya untuk tujuan keuangan standar. Dana yang terkumpul diinvestasikan di pasar modal dan oleh karena itu dana yang diperoleh dibagi berdasarkan jumlah unit yang dimilikinya. Industri dana terbuka dimulai di Indonesia secara kecil-kecilan dengan adanya undang-undang. Kondisi umum pasar menciptakan simpanan yang umum digunakan dan dialokasikan secara efektif di bank. Dalam proses yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang cukup baik dan memberikan imbal hasil yang jujur bagi investor, sehingga langkah logis berikutnya adalah mengizinkan bank dan lembaga keuangan sektor publik untuk mengelola reksa dana dan keberhasilan mereka semakin menguatkan pemerintah untuk mengizinkan swasta dan sektor Islam untuk memasuki pasar global yang ada. Keunggulan reksa dana ini adalah pengelolaan yang profesional, diversifikasi, skala ekonomi, kesederhanaan, dan likuiditas. Kerugian dari reksa dana ini adalah biaya yang tinggi, diversifikasi yang berlebihan, kemungkinan konsekuensi pajak, dan ketidakmampuan manajemen untuk memastikan keuntungan yang unggul. Pada reksa dana dianalisis dengan standar deviasi, sharpe rasio, beta untuk menganalisis return pertumbuhan. Reksa dana mudah untuk diperjualbelikan, kita bisa membelinya langsung dari perusahaan reksa dana atau melalui pihak ketiga. Data tersebut dianalisis menggunakan data statistik yang terdiri dari 9 jenis reksa dana dengan data produk reksa dana tahun 2019 hingga tahun 2023 secara tahunan sesuai ketentuan yang berlaku. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari statistik perbandingan data OJK terkait reksa dana untuk sampel entitas serta penilaian kinerja. Diketahui bahwa kinerja Reksa Dana Sektor Swasta sebagian besar lebih baik dibandingkan dengan Reksa Dana Sektor Publik dan syariah. Ada beberapa jenis reksa dana dan kita dapat mengklasifikasikan strukturnya berdasarkan jenis, sifat (ekuitas, utang), tujuan investasi untuk pertumbuhan dan pendapatan di pasar uang yang ada.
References
Anitha, D. (2021), Mengukur Kinerja Mutual fund Indonesia, Prabandhan, hlm:179-185.
Bessembinder, H., Cooper, M. J., & Zhang, F. (2023). Mutual fund performance at long horizons. Journal of Financial Economics, 147(1), 132-158.
Bhattacharjee, K., Yadav, N., & Singh, G. (2022). Does Mutual Fund Manager’s Attributes Impact Fund Performance? Evidence From India. Copernican Journal of Finance & Accounting, 11(2), 9-29.
Debasish & Sathya S. (2021), "Investigasi Kinerja Skema Mutual fund Berbasis Ekuitas dalam Skenario Indonesia", KCA Journal of Business Management, vol.no. 2(2), hlm1-15.
Dhanda S. K., Batra G. S. dan Anjum B. (2021), "Evaluasi kinerja mutual fund open ended terpilih di Indonesia", International Journal of Marketing, Financial Services and Management Research, vol.no.1(1), pp 29-38.
Fama .E.F. (2021), "Komponen kinerja investasi. Jurnal Keuangan, No. 27, 551-56.
Fang, F., & Parida, S. (2022). Sustainable mutual fund performance and flow in the recent years through the COVID-19 pandemic. International review of financial analysis, 84, 102387.
Garg (2021) "Evaluasi kinerja mutual fund Indonesia Mumbai: Bursa Efek Nasional di Indonesia", Jurnal ilmu manajemen, vol.no.8(9), hlm 67-79.
Martias, A. (2022). Analisa Hubungan Empiris corporate social performance dan earning quality Pada Perusahaan coal mining lq45 di Indonesia. Akrab Juara: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 7, 67-81.
Pant, R., Ghimire, B., & Dahal, R. K. (2022). Determinants of mutual fund performance in Nepal. Nepal Journal of Multidisciplinary Research, 5(5), 1-16.
Patel dan Prajapati (2022)," Sebuah studi tentang kinerja mutual fund di Indonesia", jurnal seni dan sains, vol.no.2(5), pp34-42.
Plantinga, A., dan D. De Groot (2021), "Ukuran kinerja yang disesuaikan dengan risiko dan sikap risiko tersirat", Jurnal Pengukuran Kinerja, vol.no2 (6), hlm 9-22
Riley, T., & Yan, Q. (2022). Maximum drawdown as predictor of mutual fund performance and flows. Financial Analysts Journal, 78(4), 59-76.
Sarkar, A.K. (1991), "Evaluasi Kinerja Mutual fund. Jurnal Akuntan Manajemen, vol.no.9(2), hal 691-693.
Sathya Swaroop (2021), "Investigasi Kinerja Skema Mutual fund Berbasis Ekuitas dalam Skenario Indonesia", KCA Journal of Business Management, vol.no.2(2), pp 149-156.
Thiripalraju (2020), "Mutual fund, data, interpretasi dan analisis, Prentice Hall Indonesia, " jurnal analis keuangan, vol.no.3(7), hlm 345-356.
Yuan, J., & Yuan, X. (2023). A Comprehensive Method for Ranking Mutual Fund Performance. SAGE Open, 13(2), 21582440231174176.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
INOVASI: journal of managenet have CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, INOVASI: JOURNAL OF MANAGEMENT recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.