PENGENALAN KULINER LOKAL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENUMBUHKAN RASA NASIONALISME PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DESA TEMAS KABUPATEN BLORA
DOI:
https://doi.org/10.32493/aljpkm.v4i3.36089Keywords:
Kuliner, Nasionalisme, AnakAbstract
Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk melaksanakan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi besar kepada pengembangan dan penerapan keilmuan kepada masyarakat yang di sini adalah anak usia sekolah. Kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk dapat memiliki rasa nasionalisme melalui pengenalan kuliner lokal. Sebagai generasi penerus bangsa sudah seyogyanya setiap anak memiliki nasionalisme yang tertanam pada jiwa. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan mengumpulkan anak-anak usia sekolah untuk mengikuti kegiatan ini yang bertempat di Mushola An-Nuur Desa Temas Kabupaten Blora. Kegiatan ini dilakukan secara offline selama 1 hari. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) anak-anak mengetahui konsep nasionalisme, 2) anak-anak mengetahui definisi kuliner lokal, dan 3) anak-anak mengetahui jenis-jenis kuliner lokal yang ada di Jawa Tengah.
References
Adiasih P, B. R. (2015). Persepsi Terhadap Makanan Tradisional Jawa Timur Studi Awal Terhadap Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Kinerja Journal Of Business and Economics, 112-125.
Akbar dan Usman. (2001). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Remaja. Rosdakarya
Dahlan, Saronji. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.
Fardiaz, D. (1998). Peluang, Kendala, dan Strategi Pengembangan Makanan Tradisional, dalam Kumpulan Ringkasan Makalah Seminar Nasional Makanan Tradisional: Meningkatkan Citra dan Mengembangkan Industri Makanan Tradisional Indonesia, Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Lembaga Penelitian Institus Pertanian Bogor-Pusat Antar Universitas dan Gizi IPB, Bogor.
Giantara, M. S., & Santoso, J. (2014). Pengaruh Budaya, Sub Budaya, Kelas Sosial, Dan Persepsi Kualitas Terhadap Perilaku Keputusan Pembelian Kue Tradisional Oleh Mahasiswa Di Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa, 2(1), 111-126.
Guerrero, L., Claret, A., Verbeke, W., Enderli, G., Biemans, S.Z., Vanhonacker, F., Issanchou, S., Sajdakowska, M., Granli, B.S., Scalvedi, L., Contel, M., Hersleth, M. (2009). Perception of Traditional Food Products in Six European Regions Using Free Word Association. Food Quality and Preference, 21, 225-233.
Handayani, Varina dkk. (2021). Permainan Tradisional Sebagai Sarana Untuk Meningkatkan Jiwa Nasionalisme. Jurnal Kewarganegaraan. Vol. 5 No. 2.
Marwanti. (2000). Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Permanto, Toto. (2012). Perilaku Nasionalistik Masa Kini dan Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Mata Bangsa.
Pieniak, Z., Verbeke, W., Vanhonacker, F., Guerrero, L., & Hersleth, M. (2009). Association between traditional food consumption and motives for food choice in six European countries. Appetite, Vol 53(1).
Sadikin. (2008). Peningkatan Sikap Nasionalisme Melalui Pembelajaran IPS dengan Metode Sosiodrama di SD Cikembulan Banyumas. Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Soeroso, A. & Soesilo, Y.S. (2013). Traditional Indonesian Gastronomy As A Cultural Tourism Attraction. Journal of Applied Economics in Developing Countries, 1, 46-48.
Palupi, Sri. (2010). Upaya Sosialisasi Makanan Tradisional Umbi-umbian Sebagai Pengganti Makanan Pokok. Seminar Nasional Minset Revolution. ISBN: 978-602-9617-0-5. Hlm: 440-447. FT UNM