PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KOMITMEN PEGAWAI DI KANTOR-KANTOR KEMENTRIAN AGAMA SE PROPINSI BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.32493/JEE.v1i1.2205Abstract
Civil Servants (PNS) are state servants whose duties and obligations are to serve the community, so that their work behavior is professional, responsible and provides excellent service. The purpose of this study was to find, describe, and analyze the influence of leadership and organizational culture on work motivation and its implications for the commitment of employees in the Ministry of Religion Offices in Banten Province. This study uses a quantitative method with a total of 170 respondents, and the analysis method used is Structural Equation Models (SEM). The results of the study on structure I show that together leadership and organizational culture has significant effect on work motivation, but partially the leadership have negative and insignificant influence, while organizational culture have a significant effect on work motivation. Furthermore, the results of the study on structure II show that together leadership, organizational culture and work motivation has significant effect on commitment, but partially the three variables have no significant effectDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta artikel dan menyerahkan kepada jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah di bawah persyaratan Atribusi 4.0 Internasional (CC BY 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).