Pengaruh Intensitas Instagram terhadap Kecenderungan Perilaku Narsistik pada Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan
DOI:
https://doi.org/10.32493/JEE.v6i4.43371Keywords:
Intensitas Instagram; Perilaku Narsistik; Mahasiswa.Abstract
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh intensitas instagram terhadap kecenderungan perilaku narsistik pada mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan. Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi linear sederhana. Populasi penelitian ini merupakan mahasiswa aktif Universitas HKBP Nommensen Medan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 97 responden. Metode yang digunakan untuk pengampilan sampel adalah menggunakan salah satu teknik non-probability sampling yaitu purposive sampling. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara intensitas Instagram terhadap kecenderungan perilaku narsistik pada mahasiswa Universitas HKBP Nommensen dengan arah hubungan yang negatif. Semakin tinggi intensitas instagram maka maka semakin rendah kecenderungan perilaku narsistik dan sebaliknya. Uji hipotesis menggunakan regresi linear sederhana menunjukkan bahwa intensitas penggunaan Instagram secara signifikan mempengaruhi kecenderungan perilaku narsistik, dengan nilai t-hitung sebesar 6,823 yang lebih besar dari t-tabel 1,66105 dan p-value 0,000 (p < 0,05). Koefisien regresi sebesar -0,770 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit pada intensitas penggunaan Instagram akan mengurangi kecenderungan perilaku narsistik sebesar 0,770 unit
References
1. Aditiawan, Aji Restu. (2020). Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Akhlak Peserta Didik Kelas XI Sma Negeri 6 Sidrap.
2. Ajzen, I. (1991). Attitudes, Personality, & Behavior. New York: Open University Press.
3. Andreassen, C. S., Pallesen, S., & Griffiths, M. D. (2017). The relationship between addictive use of social media, narcissim, and self-esteem: Findings from a large national survey. Addictive behaviors, 64, 287-293.
4. Andreassen, C. S., Pallesen, S., & Griffiths, M. D. (2017). The relationship between addictive use of social media, narcissim, and self-esteem: Findings from a large national survey. Addictive behaviors, 64, 287-293.
5. Fauziah, R. N. (2020). Intensitas Mengunggah Konten Media Sosial Instagram dengan Perilaku Narsistik pada Remaja Awal. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(4), 562-71.
6. Fox, J., & Rooney, M. C. (2015). The Dark Triad and trait self-objectification as predictors of men’s use and self-presentation behaviors on social networking sites. Personality and Individual Differences, 76, 161-165.
7. Frisnawati, Awaliya (2012). Hubungan Antara Intensitas Menonton Reality Show Dengan Kecenderungan Perilaku Prososial Pada Remaja. Jurnal Empathy, I, 1
8. Hulukati, W., & Djibran, M. R. (2018). Analisis tugas perkembangan mahasiswa fakultas ilmu pendidikan universitas negeri gorontalo. Jurnal bikotetik (bimbingan dan konseling: teori dan praktik), 2(1), 73-80.
9. Izzati, F., & Irma, A. (2018). Perilaku Narcissistic Pada Pengguna Instagram Di Kalangan Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 3(2).
10. Kindangen, A. D., Lumapow, H., & Kapahang, G. (2023). Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Kecenderungan Perilaku Narcisstict Remaja Akhir Di Kota Manado. Jurnal Sains Riset, 13(2), 419-425.
11. Liang, S. (2021). Kecenderungan perilaku narsistik dengan intensitas penggunaan media sosial instagram. EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia, 9(1), 32-41.
12. Liedfray, T., Waani, F. J., & Lasut, J. J. (2022). Peran Media Sosial Dalam Mempererat Interaksi Antar Keluarga Di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Society, 2(1).
13. Meier, A., Reinecke, L., & Meltzer, C. E. (2016). “Facebocrastination”? Predictors of using Facebook for procrastination and its effects on students’ well-being. Computers in Human Behavior, 64, 65-76.
14. Mulyatiningsih, E. (2011). Riset Terapan Bidang Pendidikan & Teknik. Yogyakarta: UNY Press.
15. Sembiring, K. D. R. (2017). Hubungan antara kesepian dan kecenderungan narsistik pada pengguna jejaring sosial media instagram. Jurnal Psikologi, 16(2), 147-154.
16. Sundoro, A. R., Trisnani, R. P., & Christiana, R. (2022, September). Kecenderungan narsistik mahasiswa dalam menggunakan media sosial instagram ditinjau dari jenis kelamin. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 6, No. 1, pp. 53-58).
17. Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2009). The narcissism epidemic: Living in the age of entitlement. Simon and Schuster.
18. Wahyuni, F. R., & Nurdin, M. N. H. (2022). Hubungan antara harga diri dan kecenderungan perilaku narsistik pengguna instagram pada dewasa awal. PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, 1(6), 639-653.
19. Wang, J. L., Jackson, L. A., Zhang, D. J., & Su, Z. Q. (2012). The relationships among the Big Five Personality factors, self-esteem, narcissism, and sensation-seeking to Chinese University students’ uses of social networking sites (SNSs). Computers in Human Behavior, 28(6), 2313-2319.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Intan Susanti Waruwu, Ervina Marimbun Rosmaida Siahaan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta artikel dan menyerahkan kepada jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah di bawah persyaratan Atribusi 4.0 Internasional (CC BY 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).