Kerjasama Teaching Factory antar Institusi DUDI (Perusahaan) dan SMK pada Produk Penerangan pada material Ekstruksi dalam Menembus Pasar Global (Studi Kasus SMK 1 Kemang Bogor)

Authors

  • Haryantini Haryantini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/fb.v4i1.2021.%25p.14241

Abstract

Penelitian ini mengobservasi faktor-faktor karakter native dari institusi perusahaan selanjutnya disebut DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menggunakan statistik multivariat analisis faktor pada pembidangan keahlian fabrikasi dan perakitan produk yang bermaterial ekstrusi untuk industri perlampu-listrikan. Hasil penelitian mengungkap terbentuknya satu komponen konstruksi interseksi yang menjadi ruang feasibilitas sebagai titik temu diskriminan pengkritisan yang didiskriminasi dan krusial yang menjadi dasar terjadinya kerjasama Teaching Factory. Variabel faktor yang terlibat di dalam komponen interseksi adalah Varian Spare Part yang Sedikit (VSS) di DUDI berkorelasi dengan variabel faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di SMK. Sedangkan komponen konstruksi dikotomis karakter native DUDI memuat variabel faktor Lingkungan Kerja Operasional (LKO), dan Fleksibilitas Frenchise Umum (FFU). Komponen konstruksi dikotomis karakter native SMK adalah variabel faktor Produk Mudah Diterima (PMD). Konstruksi dikotomis memuat variabel faktor native yang merupakan privasi internal yang bekerja menguatkan masing-masing institusi dan secara tidak langsung memiliki kontribusi terhadap feasibilitas interseksi melalui korelasinya terhadap variabel faktor yang merupakan anggota konstruksi interseksi. Sepuluh variabel faktor lainnya dalam penelitian ini tidak terjelaskan, namun dapat dipertimbangkan sebagai kandidat yang tetap diikutsertakan dalam menilai kerjasama teaching factory. Kata kunci: analisis faktor; karakteristik native; konstruksi interseksi; konstruksi dikotomi; Teaching Factory

References

Dadang Hidayat Martawijaya, (2012), Pelaksanaan Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi dan Jiwa Kewirusahaan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian Pendidikan Teknik. (2012) Developing a teaching factory learning model to improve production competences among mechanical engineering students in a vocational senior high school. Journal of Technical Education and Training (JTET) Vol 4, No. 2 Desember 2012. No ISSN 2229-8932.

Herminarto Sofyan. Dkk. Paradigma Baru Pendidikan Vokasi. Dari http: //staff.uny.ac.id/sites/default/files/ pengabdian/prof-dr-herminartosofyan-mpd/paradig ma-baru-dan-guru-pendidikan-rev1.pdf

Ibnu Siswanto. (2010).. Yogyakarta: FT UNY

Nayang Polytechnic, (2003). Teaching factory concept. http://www.nyp. edu.sg/seg/innovative-teaching-n-learning/the-teachingfactory-concept. Diakses: 14 Februari 2013.

Sanggam, dkk. (2017). “Tatakelola Pelaksanaan Teaching Factoryâ€, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.

Published

2022-02-28

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.