PEMBRIKETAN LIMBAH PADAT KOPI INSTAN ANALISIS PROSENTASE KEBERHASILAN PENCETAKAN
DOI:
https://doi.org/10.32493/jiptek.v1i1.3429Abstract
Abstrak:Indonesia sebagai negara penghasil biji kopi terbesar ke empat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2019, tercatat ada 123 perusahaan kopi olahan yang meliputi skala besar dan sedang dengan total kapasitas produksi lebih dari 260.000 ton per tahun. Potensi limbah padat untuk bisa dijadikan briket sebagai bahan bakar sebesar 45% x 260.000 ton per tahun atau sama dengan 117.000 ton. Kandungan kalori briket ampas kopi sekitar 5.600 KKal/kg (adb, 6%), Ampas limbah kopi instan dilakukan pengeringan sampai kandungan air tertentu, kemudian dilakukan pembriketan dengan tekanan tertentu. Dalam pencetakan, limbah kopi instan ditambahkan sejumlah tepung tapioka dengan variasi prosentase sebesar 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 %. Produk jadi terkecil terjadi pada penambahan tepung tapioka 0%, dengan kandungan air sebesar 9,7%. Sedangkan produk jadi terbesar terjadi pada penambahan tepung tapioka 5%, dengan kandungan air 6,1%. Faktor penambahan tapioka dan kandungan air dalam ampas siap cetak sangat berpengaruh terhadap hasil pencetakan briket