PENERAPAN FMEA UNTUK MENGANALISA DEFECT PRODUK PART REGULATOR DI PT ABC
DOI:
https://doi.org/10.32493/jitmi.v4i1.y2021.p36-45Keywords:
Defect, Regulator gas, Failure Mode and Effect Analysis, RPN,Abstract
PT. ABC merupakan produsen dari berbagai jenis produk rumah tangga yang salah satu pruduknya adalah Regalator Gas Tekanan Tinggi. Untuk menjaga kepercayaan konsumen maka perusahaan akan selalu memperhatikan kualitas dari produknya. Dalam proses produksi khususnya pada departemen perakitan, terdapat permasalahan yang muncul terutama pada saat dilakukanya proses penyatuan berbagai Part hingga menjadi produk siap jual. Permasalahan yang timbul berkaitan dengan kecacatan fungsi dan kecacatan Outlook dari produk yang dihasilkan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka dalam penelitian ini penulis berupaya untuk menganalisa secara detail menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan pengolahan data dengan menentukan nilai RPN dari masing-masing kegagalan fungsi didapatkan empat defect tertinggi yaitu: Output pressure tidak standar, Body regulator kotor tatal, Ulir outlet nipple longgar dan Pemasangan handle sesak, maka empat jenis defect tersebut yang akan di prioritaskan penulis untuk dilakukan langkah lebih lanjut yaitu membuat usulan perbaikan Dari hasil penelitian setelah tindakan perbaikan dapat diketahui tgerjadinya penurunan yang apat dilihat dari turunnya Tingkat RPN defect Output Pressure Tidak Standar dari 420 menjadi 35, Body Regulator Kotor Tatal dari 150 menjadi 30, Ulir Outlet Nipple Longgar dari 140 jadi 30 dan Pasang Handle Keras dari 100 jadi 35 Sehingga target menurunkan defect untuk empet besar dapat tercapai setelah dilakukan tindakan perbaikan dan terjadi penurunan sebesar 80%.
References
Candra, A. (2018). Pengendalian Persediaan Material Pada Produksi Hot Mix Dengan Pendekatan Metode Economic Order Quantity (EOQ). Jitmi, 1, 145–153.
Candra, A. (2020). Optimasi Preventif Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintennace. Teknologi: Jurnal Ilmiah dan Teknologi, 2(2), 112-120.
Dahniar, Tedi, K. E. . (2017). Jurnal tambora. Jurnal Tambora, 2(3), 1–6.
Dahniar, T. (2018). ANALISA MOVEMENT FUEL MENGGUNAKAN QUALITY CONTROL CIRCLE ( QCC ) UNTUK MENGURANGI NG NO CONECTION DI PT . INS Kata kunci : Failure Mode and Effect Analysis ( FMEA ), Reject , ZeroDefect QCC diperkenalkan oleh Dr . Kaoru. Teknologi, 1(1), 35–42.
Devani, V., & Wahyuni, F. (2017). Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 15(2), 87. https://doi.org/10.23917/jiti.v15i2.1504
Dewi, A. P., Rachmadita, R. N., & Rachman, F. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Pelapisan Baja Material Siku SS540 di PT . X dengan Menggunakan Metode SPC. 19, 25–30.
mufrida meri, irsan, hendri wijaya. (2017). Analisis Pengendalian Kualitas Pada Produk SMS ( Sumber Minuman Sehat ) dengan Metode Statistical Process Control ( SPC ). Jurnal Teknologi, 7(1), 120. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&scioq=manajemen+mutu+oleh+crosby&q=Analisis+Pengendalian+Kualitas+Pada+Produk+SMS+%28+Sumber+Minuman+Sehat+%29+dengan+Metode+Statistical+Process+Control+%28+SPC+%29+Studi+Kasus+Pada+PT+.+Agrimitra+Utam
Rachman, R. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Di Industri Garment Dengan Menggunakan Statistical Procces Control ( SPC ). Jurnal Informatika, 4(2), 174–182. http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/1970/pdf %0A
Tingkat, M. M., Produk, K., Bakhtiar, S., Tahir, S., Hasni, R. A., Riani, L. P., Idris, I., Sari, R. A., Wulandari, W., U, W., Meri, M., Irsan, Wijaya, H., Gunawan, A. S., Setiawan, A., Legirian, F., Rahmah, A. N., Harits, S., Ulum, B., … Area, U. M. (2013). ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH ( Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek ) Lilia Pasca Riani Universitas Nusantara PGRI Kediri Pendahuluan Metode Penelitian. Jurnal of Aconunting and Business Studies, 3(1), 119–126. http://jurnal.stieimalang.ac.id/%0Ahttps://103.107.186.27/miej/article/viewFile/26/17
Unit, S., Dalam, G., & Mengurangi, U. (2013). Aplikasi qcc dan seventools pada pt. putera rackindo sejahtera unit 3 gresik dalam upaya mengurangi defect. XIII(2), 1–10. https://doi.org/10.30587/matrik.v13i2.651
Xyz, D. I. P. T. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas Pada Proses Perebusan Dengan Menerapkan Qcc (Quality Control Circle) Di Pt. Xyz. Jurnal Teknik Industri USU, 3(1), 41–46.
Yulianto, I., Rispianda, & Prassetiyo, H. (2014). Rancangan Desain Mold Produk Knob Regulator Kompor Gas pada Proses Injection Molding. Reka Integra, 2(3), 140–151.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
JITMI : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri have CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, JITMI : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.