Pengaruh Kompensasi, Kecerdasan Spiritual, Gender dan Usia Terhadap Komitmen Organisasi Dosen Teknik Industri X di Tangsel
DOI:
https://doi.org/10.32493/jitmi.v3i1.y2020.p43-48Keywords:
Kompensasi, keserdasan spiritual, Usia, Gender dan Komitmen Organisasi.Abstract
SDM (Dosen) yang berkualitas memerlukan keterlibatan yang tinggi terhadap pekerjaaan atau organisasi yang disebut sebagai komitmen organisasi. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh faktor imbalan dan faktor personal mempengaruhi komitmen organisasi dosen. Pada penelitian ini, penulis ingin melihat sumbangan proporsi varian yang dijelaskan oleh kompensasi, faktor personal dalam bentuk kecerdasan spiritual individu, jenis kelamin dan usia yang dapat memberikan pengaruh terhadap komitmen organisasi dosen. Responden pada penelitian ini hanya dapat diperoleh 30 dosen Teknik Industri X, dengan Jenis penelitian Deskriptif statistic. Hasil dari penelitian ini adalah kompensasi memiliki signifikasi 0,000 < 0,05 dengan kenaikan 0,719 berpengaruh pada komitmen organisasi, kecerdasan spiritual memiliki signifikansi 0.007 < 0,05 dengan kenaikan 0,13 berpengaruh pada komitmen Organisasi. Usia memiliki nilai 0,95>0,05 yang menunjukkan tidak signifikannya variabel tersebut meskipun memiliki koefisien 3,155 lebih besar proporsinya dari variabel lain dalam mempengaruhi komitmen organisasi. Lalu gender memiliki nilai 0,124>0,05 yang menunjukkan tidak signifikannya variabel tersebut dengan koefisien regresi yang rendah (-3,014) atau tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Namun jika diuji secara simultan variabel kompensasi, spiritual quetiont, gender dan usia secara bersama-sama berpengaruh sebesar 86,5% terhadap komitmen organisasi dosen.
References
Bernardin H. John & Joyce F. A. Russel. (2010). Human Resources Management an Experimental Approach. Singapore. McGraw Hill, Inc.
, (2010). Human Resource Management An Experiential Approach. New York. McGraw Hill.
Luthans, Fred, 2011, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Penerjemah
Vivin A, Shekar Purwanti, dan Winong Rosari, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Mathis, L. Robert dan Jackson, H. John, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta.
Nitisemito, Alex. S., 2009, Manejemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Riduwan dan Engkos, 2011, Cara menggunakan dan Memaknai Path Analysis. Alfabeta, Bandung.
Robbins, S.P and Judge, 2013, Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta
, 2008, Perilaku Organisasi, Edisi 12, Prentice Hall, Djakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
JITMI : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri have CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, JITMI : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.