Literasi Pancasila Dalam Seni Pertunjukan Reak Di Kampung Jati, Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru

Authors

  • Willfridus Demetrius Siga Universitas Katolik Parahyangan
  • Kristining Seva Universitas Katolik Parahyangan
  • Topik Mulyana Universitas Katolik Parahyangan
  • Tri Joko Her Riadi Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.32493/jpdm.v1i2.10642

Abstract

Kebudayaan adalah salah satu komponen yang menunjukkan jati diri kita sebagai sebuah bangsa. Nilai kearifan lokal yang terkandung dalam seni budaya seyogyanya mampu mendorong semangat kecintaan pada kehidupan manusia dan bangsa. Kearifan lokal yang terkandung dalam seni dan budaya merupakan referensi yang bermanfaat, terutama dalam rangka edukasi generasi muda. Sementara di sisi lain, teknologi sebagai hasil kebudayaan yang bersifat fisik dianggap mereduksi nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat, agama, dan kesenian. Faktor-faktor yang menjadi tantangan bagi budaya lokal adalah perubahan tata nilai-nilai budaya dalam masyarakat serta matinya bentuk-bentuk seni tradisi di Indonesia, khususnya Jawa Barat, yang disebabkan oleh ideologi digital dan acuhnya generasi muda akan pentingnya nilai seni dan budaya lokal. Maka, dipandang perlu menumbuhkan kesadaran bagi generasi muda untuk lebih memahami budaya yang dimilikinya melalui edukasi seni pertunjukkan reak. Merujuk pada fenomena-fenomena di atas, kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Pencarian atau pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka guna mendalami seni Reak sebagai ritual, hiburan, dan memperkokoh integritas kebangsaan berdasarkan semangat Pancasila.

Kata Kunci : Nilai, Kebudayaan, Kearifan Lokal, Reak, Pancasila, Disrupsi

 

Culture is one component that shows our identity as a nation. The value of local wisdom contained in cultural arts should be able to encourage a spirit of love for human life and the nation. Local wisdom contained in art and culture is a useful reference, especially in the context of educating the younger generation. While on the other hand, technology as a physical cultural product is considered to reduce the values contained in customs, religion and art. Factors that challenge local culture are changes in cultural values in society and the death of traditional art forms in Indonesia, especially West Java, which is caused by digital ideology and the youth's indifference to the importance of local artistic and cultural values. Thus, it is deemed necessary to raise awareness for the younger generation to better understand their culture through education on reak performing arts. Referring to the above phenomena, this service activity uses a qualitative approach which is analyzed descriptively. Search or data collection is carried out through observation, interviews, and literature study in order to explore the art of Reak as a ritual, entertainment, and strengthen national integrity based on the spirit of Pancasila..

Keywords: Values, Culture, Local Wisdom, Reak, Pancasila, Disruption

References

Agustina, Sintia Dewi (2020). Studi kasus pada Perubahan Bentuk Visual Topeng Berokan Sanggar Tibelat Cibiru.Bandung:ISBI (Dokumentasi Sanggar Reak Tibelat Cibiru

Boskoff, Alvin (1964). Recent Theories of Social Change dalam Weaner J. Cahnman & Alvin Boskoff (ed.), Sociologi and History: Theory and Research, London: The Free Press of Glencoe.

Dabandjaja, James (2007). Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti. Hoed, Benny (2014). Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

Dewanti, R. N., et al. (2021). Penyuluhan Dan Pelatihan Keterampilan Sablon Pigment Pasta Manual Di Karang Taruna 03 Desa Cisauk. Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat, 1(1).

Hermana, Saftadi (2014). Pertunjukan Seni Reak Dogdog Grup Walet di Desa Ciburu Wetan, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. www. perpustakaan.isbi.ac.id (diakses tanggal 10 September 2020).

Jaeni (2012). Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni. Bogor: IPB Press

____(2015). Metode Penelitian Seni: Subjektif – Interpretif Pengkajian dan Kekaryaan Seni. Bandung: Sunan Ambu STSI Press

____(2017). Nilai-Nilai Pengetahuan Lokal Pembentuk Karakter Bangsa Dalam

Sandiwara Cirebon, Jawa Barat. Jurnal seni Budaya MUDRA. LP2M ISI Denpasar – Bali. Volume. 32, No. 1 hal. 332.

Kartohadikoesoemo, Soetarjo (1984). Desa. Jakarta: Balai Pustaka.

Latif, Yudi (2014). Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan. Jakarta: Mizan, 2014.

Rohidi, Tjetjep Rohendi (2016). Pendidikan Seni: Isu dan Paradigma. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Rosidi, Ajip (2004). Masa Depan Budaya Daerah. Bandung: Pustaka Jaya.

Ritzer, George (2004). The Globalization of Nothing. USA: Pine Forge Press.

Schirato, Tony dan Jen Webb (2003). Understanding Globalization. London: Sage Publication.

_____ (2002). Seni Pertunjukan Indoensia di Era Globalisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiarto, Eko, 2019. Kreativitas, Seni, dan Pembelajarannya. Yogyakarta: LKIS.

Sumardjo, Jakob. Filsafat seni. Bandung: Penerbit ITB, 1999.

______(2001). Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: STSI Press

______(2014). Estetika Paradoks. Bandung: Kelir. https://docplayer.info/53068599-Fungsi-pertunjukan-seni-reak-di-desa-cinunuk-kecamatacileunyi.html (diakses tanggal 15 September 2020). Reak, 2011 dalam http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/destdet.php?id=334&lang=id) (diakses tanggal 15 September 2020)

Downloads

Published

2021-05-19

Issue

Section

Articles