Literasi Pemasaran Digital Untuk Mengenalkan Batik Pandeglang di Masa Pandemi pada Desa Wisata Sukarame Banten
DOI:
https://doi.org/10.32493/jpdm.v2i2.19639Abstract
Virus corona 2019 sebuah nama baru yang diberikan oleh Wolrd Health Organization bagi pasien dengan infeksi virus novel corona 2019 yang pertama kali dilaporkan dari kota Wuhan, Cina pada akhir 2019. Pada tanggal 10 Januari 2020, etiologi penyakit ini diketahui pasti yaitu termasuk dalam virus ribonucleid acid yaitu virus corona jenis baru, betacorona virus dan satu kelompok dengan virus corona penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome dan Middle East Respiratory Syndrome. Batik Pandeglang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sudah ada sejak turun-temurun di masyarakat Banten. Batik yang terkenal dengan ciri khas yang unik ini masih banyak diproduksi secara tradisional dan dikembangkan ole desa setempat, salah satunya seperti yang dijumpai pada Desa Wisata Sukarame Banten. Yang masih giat memproduksi dan melestarikan warisan budaya ini meski keadaan sektor pariwisata masih belum ada pemulihan yang signifikan.
Kata Kunci: Literasi Pemasaran, Pemasaran Digital, Batik Pandeglang
Corona virus 2019 is a new name given by the World Health Organization to patients with infection with the 2019 novel corona virus which was first reported from the city of Wuhan, China at the end of 2019. On January 10, 2020, the etiology of this disease was known for sure, namely it was included in the ribonucleid acid virus. namely a new type of corona virus, betacorona virus and a group with the corona virus that causes Severe Acute Respiratory Syndrome and Middle East Respiratory Syndrome. Batik Pandeglang is one of Indonesia's cultural treasures that has existed for generations in Banten society. Batik, which is famous for its unique characteristics, is still widely produced traditionally and developed by local villages, one of which is found in the Sukarame Tourism Village, Banten. Those who are still active in producing and preserving this cultural heritage, even though the state of the tourism sector has not yet had a significant recovery.
Keywords: Marketing Literacy, Digital Marketing, Batik PandeglangReferences
Andrianto. (2014). Membentuk Anak Cerdas Dan Tangguh. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Basu Swastha, DH, SE, MBA. Pengantar Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta, 2000.
Buchari Alma. Pengantar Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2004
Ebert R.J., dan R.M. Griffin. 2000. Business Essential. New Jersey: Prentice Hall
Haryadi, R. N., Rojali, A., & Fauzan, M. (2021). Sosialisasi Penggunaan Online Shop berbasis Website di UMKM Cimanggis. Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 10-16.
Haque-Fawzi, M. G., Iskandar, A. S., Erlangga, H., & Sunarsi, D. (2022). STRATEGI PEMASARAN Konsep, Teori dan Implementasi. Pascal Books.
Josephson, M.1988. Teaching Ethical Decision Making and Principled Reasoning, Ethics: Easier Said Than Done. musim dingin, hlm 28-19.
Kuriloff, A.H., J.M. Memphill, Jr., D. Cloud. 1993. Starting and Managing the Small Business 3rd ed. New York: McGraw- Hill Inc
Mahmud Machfoed, BA, S.Pd. Pengantar Bisnis Modern, Andi, Yogyakarta, 2007
Zimmerer, T.W., N.M. Scarborough. 1996. Enterpreneurship and The New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).