Signifikansi Kecerdasan Spiritual Pelajar Melalui Pendampingan Makesta IPNU-IPPNU MA Takhassus Al-Qur’an
DOI:
https://doi.org/10.32493/jpdm.v2i3.23708Abstract
Perkembangan spiritual seseorang berlangsung melalui interaksi internal dan lingkungan eksternal secara resiprokal. Perkembangan internal spiritual pelajar semasa SMA memasuki masa kritis, usia dimana sedang mencari kebebasan untuk mengetahui jati diri dengan menunjukkan eksistensinya. Maka dibutuhkan kegiatan yang dapat mengembangkan kecerdasan spiritual misalnya Makesta, yakni pengkaderan tahap awal menuju perekrutan dan pengenalan anggota organisasi IPNU-IPPNU. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana signifikansi kecerdasan spiritual pelajar melalui pendampingan Makesta IPNU-IPPNU MA Takhassus Al-Qur’an, merupakan penelitian lapangan dengan jenis kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara kepada pemateri, panitia, dan peserta. Dengan memetakan kondisi kecerdasan spiritual peserta serta menggali faktor yang mengembangkannya, menghasilkan kesimpulan bahwa signifikansi kecerdasan spiritual pelajar melalui pendampingan Makesta IPNU-IPPNU MA Takhassus Al-Qur’an, dengan enam saluran: Pertama, Melalui pemberian tugas. Kedua, Melalui pengasuhan. Ketiga, Melalui pengetahuan. Keempat, Melalui perubahan pribadi (kreatifitas). Kelima, Melalui persaudaraan. Keenam, Melalui kepemimpinan pengabdian. Dengan penempaan tersebut, menmupuk karakteristik kecerdasan spiritual signifikan, dapat berperilaku seimbang antara relasai keagamaan dengan sesama manusia.
Kata Kunci: Signifikansi, Kecerdasan Spiritual, Pelajar, Makesta
A person's spiritual development takes place through reciprocal interactions of the internal and external environment. The internal spiritual development of students during high school enters a critical period, an age where they are looking for freedom to know their identity by showing their existence. So we need activities that can develop spiritual intelligence, for example Makesta, namely the initial stage of cadre towards the recruitment and introduction of members of the IPNU-IPPNU organization. The research aims to find out how significant the spiritual intelligence of students through the assistance of Makesta IPNU-IPPNU MA Takhassus Al-Qur'an is, is a qualitative type of field research. Data was collected through observation, documentation and interviews with presenters, committees, and participants. By mapping the condition of the participants' spiritual intelligence and exploring the factors that developed it, it resulted in the conclusion that the significance of students' spiritual intelligence was through the assistance of Makesta IPNU-IPPNU MA Takhassus Al-Qur'an, with six channels: First, through assignment. Second, through parenting. Third, through knowledge. Fourth, through personal change (creativity). Fifth, through brotherhood. Sixth, through devotional leadership. With this forging, cultivating the characteristics of significant spiritual intelligence, can behave in a balanced way between religious relations and fellow human beings.
Keywords: Significance, Spiritual Intelligence, Student, MakestaReferences
Agustina, M. W., & Hendriani, D. (2018). Sejarah & Dasar – Dasar Psikologi. Yogyakarta: Kalimedia.
Anam, M. M. (2022, Juli 7). Interview tentang Tujuan Makesta MA Takhassus Al-Qur'an. (Y. A. Nugroho, Interviewer)
Arikunto, S. (2017). Manajemen Penelitian (13 ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
Cambridge DictionaryTranslation of Constructively – English–Indonesian Dictionary Cambridge University Press Desmita2010 Psikologi Perkembangan Peserta Didik Bandung Remaja Rosdakarya
Hamzah, A., & Wirjosukarto. (1985). Pembaharuan Pendidikan dan Pendidikan Islam (4nd ed.). Jember: Universitas Muhammadiyah.
JDIH BPK RI2017Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajara
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
KemendikbudPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
Kepemimpinan yang Melayani (Servant Leadership) Sebagai Gaya Kepemimpinan Kekinian
Lazisnu. (2019, Mei 5). Makesta Wadah Penempaan Bagi IPNU-IPPNU. Dipetik Juli 11, 2022, dari http://www.lazisnubanglarangan.or.id MaronewsSejarah Singkat Berdirinya IPNU dan IPPNU Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui Pembelajaran Mmbaca Sastra 2014 Malang Universitas Brawijaya Press Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak 2010 Yogyakarta Katahati
Mubarok, A. A. (2022, Juli 2). Interview dengan Ketua IPNU Selomerto tentang harapan hasil dari Makesta MA Takhassus Al-Qur'an. (R. S. El Syam, Interviewer)
Nofiyadi. (2022, Juli 3). Interview dengan Kepala Sekolah tentang Maksud dan Tujuan Makesta MA Takhassus Al-Qur'an. (A. Imron, Interviewer) Retrieved Juli 10, 2022
Pengantar Evaluasi Pendidikan2017 Jakarta Rajawali Press
Refleksi Pembelajaran: Tujuan, Manfaat dan Contohnya
Safingi, T. (2022, Juli 11). Interview dengan Bendahara Makesta tentang RTL yang Sudah dilakukan Pasca Makesta. (A. Imron, Interviewer)
Sugiyono2016Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&DBandungAlfabeta
Sumardiono 2007 Homescholling A leap for better learning (Lompatan Cara Belajar) Jakarta Elex Media Komputindo
WikipediaIkatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Zohar, D., & Marshall, I. (2000). Spiritual Intelligence – The Ultimate Intelligence. Great Britania: Bloomsbury.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).