Upaya Penanganan dan Pencegahan Stunting Melalui Program Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik Berbasis Riset UNSIQ 2022 di Desa Damarkasiyan, Kertek, Wonosobo
DOI:
https://doi.org/10.32493/jpdm.v2i4.24511Abstract
Desa Damarkasiyan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah merupakan wilayah dengan penduduk yang berjumlah kurang lebih 3.324 jiwa, sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian di bidang pertanian dan perkebunan. Desa tersebut menjadi salah satu desa yang mendapat perhatian khusus di bidang kesehatan yakni stunting. Berangkat dari permasalahan tersebut, pada KPM TBR UNSIQ 2022 ini kelompok kami mengangkat program unggulan dengan tujuan untuk mengupayakan penanganan dan pencegahan stunting melalui pemahaman dan langkah-langkah nyata di desa tersebut. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Damarkasiyan pada tanggal 17 Februari-29 Maret 2022 dengan metode (1) terlibat secara langsung dalam kegiatan posyandu (2) memberikan edukasi mengenai stunting melalui kelas ibu dan balita (3) melakukan sosialisasi tentang stunting di berbagai forum sosial yang sudah berjalan (4) pemberian makanan pendukung ASI dan (5) memasang poster infografis terkait stunting disetiap sudut desa. Secara umum, program edukasi stunting kurang diterima dengan baik oleh masyarakat dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting.
Kata Kunci: Stunting, Desa Damarkasiyan, KPM TBR UNSIQ 2022
Damarkasiyan Village, Kertek District, Wonosobo Regency, Central Java is an area with a population of approximately 3,324 people, most of the people making a living in agriculture and plantations. The village became one of the villages that received special attention in the health sector, namely stunting. Departing from these problems, at KPM TBR UNSIQ 2022, our group raised a superior program with the aim of working on the handling and prevention of stunting through understanding and real steps in the village. This community service program was carried out in Damarkasiyan Village on 17 February-29 March 2022 with the methods (1) being directly involved in posyandu activities (2) providing education about stunting through mother and toddler classes (3) conducting socialization about stunting in social forums that already running (4) offering breastfeeding support foods and (5) putting up infographic posters related to stunting in every corner of the village. In general, stunting education programs are not well received by the public due to a lack of public understanding of the importance of stunting prevention.
Keywords: Stunting, Damarkasiyan Village, KPM TBR UNSIQ 2022References
Bima, A. (2019). Analisis bagaimana mengatasi permasalahan stunting di Indonesia? Berita Kedokteran Masyarakat.
Prihatini, D., & Subanda, I. N. (2020). Implementasi Kebi jakan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Pencegahan Stunting Terintegrasi. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi).
Rizal, M. F., & van Doorslaer, E. (2019). Explaining the fall of socioeconomic inequality in childhood stunting in Indones ia. SSM - Population Health.
Saputri, R. A. (2019). Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Stunting Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. JDP (JURNAL DINAMIKA PEMERINTAHAN).
Sasube, L. M., & Luntungan, A. (2018). Asupan Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (Nutri tion Intake of Golden Period of Life). Medicines (Basel, Switzerland).
Symond, D., Purnakarya, I., Rahmy, H. A., Firdaus, F., & Erwinda, E. (2020). Peningkatan Penerapan Intervensi Gizi Terintegrasi Untuk Anak Stunting Di Kabupaten Pasaman Barat. BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN.
Tampubolon, D. (2020). Kebijakan Interve nsi Penanganan Stunting Terintegrasi. Jurnal Kebijakan Publik.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).