Penyuluhan Kesehatan di Desa Pancurwening Tentang Kenali Stunting Sejak Dini
DOI:
https://doi.org/10.32493/jpdm.v2i4.24524Abstract
Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang. Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi. Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari keadaan kurang gizi yang berlangsung cukup lama. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian stunting secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi secara kualitas maupun kuantitas. Adapun faktor secara tidak langsung yaitu dari faktor sosial ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, ASI eksklusif, status imunisasi, jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan serta pola asuh yang kurang memadai. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Pencegahan stunting dapat dilakukan antara lain dengan cara: 1.Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. 2.ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya. 3.Memantau pertumbuhan balita di posyandu. 4.Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan sosial ekonomi dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting.
Kata Kunci: Balita, Stunting, Ibu Hamil
Indonesia has a fairly severe nutritional problem which is characterized by many cases of malnutrition. Malnutrition is an impact of the state of nutritional status. Stunting is a condition of malnutrition that is related to past nutritional deficiencies, so it is a chronic nutritional problem. Stunting is a chronic nutritional problem that arises as a result of long-standing malnutrition. Factors that can affect the incidence of stunting are directly influenced by infectious diseases and lack of nutritional intake in quality and quantity. The indirect factors are socio-economic factors, parental education, parental occupation, exclusive breastfeeding, immunization status, reach of health care facilities and inadequate parenting patterns. Stunting is caused by multi-dimensional factors and is not only caused by poor nutrition experienced by pregnant women and children under five. Prevention of stunting can be done, among others, by: 1. Fulfilling the nutritional needs of pregnant women. 2. Exclusive breastfeeding until the age of 6 months and after the age of 6 months are given complementary foods (MPASI) in sufficient quantity and quality. 3. Monitoring the growth of toddlers at the posyandu. 4.Improve access to clean water and sanitation facilities, as well as maintain a clean environment. The aim is to see the socio-economic relationship and history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting.
Keywords: Toddlers, Stunting, Pregnant WomenReferences
Apoina K, Suhartono, Subagio HW, Budiyono, Emman IM. Kejadian stunting dan kematangan usia tulang pada anak usia sekolah dasar di daerah pertanian Kabupaten Brebes. J Kesehat Masy. 2016;11(2):96–103. doi:http://dx.doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3462
Badan perencanaan pembangunan nasional. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Bappenas; 2011
Cherklay W, Epstein LD, Gilman RH, Cebrera L, Black RE. Effects of acute diarrhea on linear growth in Paruvian children. Am J Epidemiol [serial on Internet]. 2003 [cited 2014 Jul 26]; 157 (2). Avaible from: http://aje.oxfordjournals.org/content/157/2/166.full.pdf+html
Crookston BT, Mary EP, Stephen CA, Ty TD, Ray MM,6 Joseph BS, Chritina AP and Kirk AD. Children who recover from early stunting and children who are not stunted demonstrate similar levels of cognition. J Nutr [serial on Internet]. 2009 [cited 2014 Aug 4], 1996-2001. Avaible from: http://jn.nutrition.org./content/140/11/1996.short
Fertman CI, Allensworth DD, eds. Health promosion program: from treory to pracrice, San Fransisco: Jessey Bass A Wiley Imprint;2010
Gibney MJ. Gizi Kesehatan Masyarakat. Andry H, Palupi, W, pertern. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG;2002
Safitri CA, Nindya TS. Hubungan ketahanan pangan dan penyakit diare dengan stunting pada balita 13-48 bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan, Surabaya. J Amerta Nutr. 2017;1(2):52– 61. doi:10.20473/amnt.v1i2.2017.52-61
Sari EM, Juffrie M, Nurani N, Sitaresmi MN. Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan. J Gizi Klin Indones. 2016;12(4):152–159. https://jurnal.ugm.ac.id/jgki%0AAs
Sulastri D. Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Andalas. 2012;36(1):39–50.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya awalnya publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan ( Lihat The Effect of Open Access).