Penyuluhan Motivasi Dan Pengembangan Sdm Untuk Meningkatkan Kemandirian Wirausaha Home Industry Meja Kursi Dari Ban Bekas

Authors

  • Asep Muhammad Lutfi Universitas Pamulang
  • Ali Maddinsyah Universitas Pamulang
  • Veritia Veritia Universitas Pamulang
  • Endang Kustini Universitas Pamulang
  • Eni Puji Astuti Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/jpdm.v1i1.9905

Abstract

Sampah yang di daur ulang dan diberdayakan dapat menjadi peluang atau berpotensi menjadi dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Persediaan barang bekas tidak perlu dikhawatirkan, hanya bermitra dengan bank sampah, maka barang bekas akan sangat mudah diperoleh. Jika barang-barang bekas ini dimanfaatkan dan didaur ulang sedemikian rupa, selain mendatangkan manfaat dan meningkatkan ekonomi keluarga, juga membantu mengatasi permasalahan sampah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi suatu pemerintahan terutama kota-kota besar di Indonesia. Untuk itu, pengelolan barang bekas menjadi tanggung jawab kita semua, sebagai sumber atau penghasil sampah. Pada dasarnya sampah dihasilkan dari kegiatan atau aktivitas makhluk hidup. Untuk aktivitas tumbuhan dan hewan justru mendatangkan manfaat bagi makhluk yang lain, tetapi aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari justru mengahsikan sampah yang sangat berbahaya bagi lingkungan atau ekosistem yang lain, seperti sampah plastic, sampah kaleng, kaca dan sebagainya, belum lagi limbah industry yang mengandung zat adiktif. Jika barang bekas ini dimanfaatkan dan bernilai ekonomi maka dapat menjadi sumber penghasilan bagi keluarga atau dengan bahasa lain dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Daur ulang barang bekasini dapat dikemas dalam wirausaha home industry. Sekarang inisudah banyak pelaku home industry daur ulang barang bekas, karena masyarakat sudah mulai sadar tidak mudah mendapatkan pekerjaan ditengah-tengah pesaing yang sangat kompetitif. Meskipun untuk menjadi wirausahawan tidak cukup hanya bermodalkan tekat menjadi wirausahawan tetapi butuh komitmen dan motivasi untuk menjadi wirausahawan. Karena untuk merintis usaha atau membuka usaha home indutry tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Jatuh bangun dalam usaha itu hal yang sangat wajar, dan butuh tekat yang sangat kuat untuk tetap eksis, apalagi bahan bakunya barang bekas, terkadang masyarakat masih memandang rendah hasil karya yang berbahan baku barang beka

Kata Kunci: Wirausaha, Home Industry, Ekonomi Keluarga Sekitar.

 

Recycled and empowered waste can be an opportunity or have the potential to improve the family economy. The stock of used goods is nothing to worry about, just partnering with a waste bank, so used goods will be very easy to obtain. If these used and recycled items are used and recycled in such a way, in addition to bringing benefits and improving the family's economy, they will also help overcome the waste problem which is homework for a government, especially big cities in Indonesia. For this reason, the management of used goods is the responsibility of all of us, as a source or producer of waste. Basically, waste is generated from the activities or activities of living things. For plant and animal activities, it actually brings benefits to other creatures, but human activities in everyday life actually produce waste that is very dangerous to the environment or other ecosystems, such as plastic waste, cans, glass and so on, not to mention industrial waste that is contains addictive substances. If these used goods are used and have economic value, they can be a source of income for the family or in other languages it can improve the family's economy. Recycled used goods can be packaged in the home industry entrepreneurship. Now there are many home industry players who recycle used goods, because people have started to realize that it is not easy to get a job amidst very competitive competitors. Even though to become an entrepreneur, it is not enough to have the determination to become an entrepreneur, but it takes commitment and motivation to become an entrepreneur. Because starting a business or opening a home industry business is not as easy as turning your hand. The ups and downs in a business are very natural things, and it takes a very strong determination to continue to exist, especially when the raw materials are used goods, sometimes people still look down on the work made of handmade goods

Keywords: Entrepreneurship, Home Industry, Family Economy Around.

References

Darwanto, 2015. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Notoadmodjo, 2007 Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Reneka Cipta. Jakarta. Cetakan ke 2.

Rozi, A., & Sunarsi, D. (2020). The Influence of Motivation and Work Experience on Employee Performance at PT. Yamaha Saka Motor in South Tangerang. Jurnal Office, 5(2), 65-74.

Sejati, 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta.

Sumantri (2010) Kesehatan Lingkungan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Sunarsi, D., Kustini, E., Lutfi, A. M., Fauzi, R. D., & Noryani, N. (2019). Penyuluhan Wirausaha Home Industry Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan Daur Ulang Barang Bekas. BAKTIMAS: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 1(4), 188-193.

Supriyadi, D., Syafitri, L. N. H., Widodo, S. F. A., Wahidi, R., Arinta, Y. N., Nabhan, F., ... & Cahyono, Y. (2020). Innovation And Authentic Leadership Of Islamic University Lectures In Faculty Pharmacy Faculty: What Is The Role Of Psychological Capital?. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(8), 383-393.

Downloads

Published

2021-03-16

Issue

Section

Articles