Evaluasi kinerja keuangan retail Alfamart Indonesia berbasis analisis rasio

Abstract

This research aims to: 1) Determine pt financial performance. Source Alfaria Trijya Tbk, period 2016-2020 when with profitability ratio and 2) to know how pt financial performance. Source Alfaria Trijya Tbk, period 2016-2020 when with liquidity ratio. This method of analysis is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques are carried out with documentation studies. This study found that the financial performance of Alfaria Trijya ltd sources is very inefficient, given the profitability ratio. It is because the percentage is far below the industry standard profitability ratio, and the liquidity ratio shows less liquidity because the percentage value is far below the standard value of the industry liquidity ratio. The reason is that the company allows doing for branch opening or expansion of outlets in all variants of Alfamart retail stores financed from debt, resulting in the addition of branches along with the addition of debt and also impacting the high debt interest burden.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. Sumber Alfaria Trijya Tbk, periode 2016-2020 bila dengan rasio profitabilitas dan 2) untuk mengetahui mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. Sumber Alfaria Trijya Tbk, periode 2016-2020 bila dengan rasio likuiditas. Metode analisis ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja keuangan PT. Sumber Alfaria Trijya Tbk di lihat dari rasio profitabilitas sangat tidak efisien, ini di sebabkan karna prsentase nya jauh di bawah dar standar industry rasio profitabilitas, begitu juga dengan rasio likuiditas yang menunjukan kurang likuid, karna nilai presentasenya jauh di bawah nilai standar industri rasio likuiditas. Faktor yang menjadi alasannya adalah perusahaan mengijinkan untuk melakukan untuk pembukaan cabang atau ekspansi gerai seluruh varian toko ritel Alfamart dibiayai dari utang, sehingga berakibat penambahan cabang seiring dengan penambahan utang dan turut berdampak kepada beban bunga utang yang tinggi.