PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEJAK DINI TINGKAT SMK MELALUI POLA PIKIR MATEMATIS DI SMK SASMITA JAYA 1

Abstract

Pendidikan anti korupsi merupakan pencegahan untuk mengurangi tindakan korupsi yang berupa mendorong generasi muda dimasa yang akan datang untuk mengembangkan sikap penolakan secara tegas terhadap bentuk setiap korupsi. Adapun dampak dari korupsi itu sendiri yaitu selain merugikan oranglain, juga dapat merugikan diri sendiri yang nantinya berdampak terhadap keluarga si pelaku. Sehingga dengan pola pikir matematis generasi yang akan mendatang tidak hanya bertindak di perhitungan saja, tetapi juga bisa menganalisa terlebih dahulu tindakan yang akan dilakukan. Pola pikir matematis biasa kita sebut dengan pola pikir matematika. Matematika sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, matematika juga merupakan kunci dasar dari suatu perhitungan, sehingga matematika menjadi salah satu sarana untuk memberantas korupsi. Matematika ada hubungannya dengan korupsi, karena dengan adanya matematika suatu permasalahan perhitungan atau seperti pengolahan data angka pasti akan diperhitungkan dengan menggunakan rumus, seperti pembulatan tidak hanya asal menebak. Selain itu, suatu permasalahan pun akan di analisa terlebih dahulu, agar mendapatkan suatu hasil yang baik atau taraf kesalahannya kecil. Hubungan pendidikan antikorupsi dengan pola pikir matematis, diantaranya : kejujuran dalam pembelajaran, disiplin dalam bekerja, kerja keras dan belajar menjawab, ketika peserta didik dituntut dapat memaparkan hasil pekerjaannya di depan kelas. Berdasarakan hasil uji Mc Nemar, dimana terdapat pengaruh yang signifikan  antara pretest dan posttest setelah pemaparan materi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa murid kelas XII Akutansi SMK Sasmita Jaya 1 rata-rata sudah memahami pendidikan anti korupsi