ANALISIS KEDUDUKAN MOTOR PENGGERAK DAN TRANSMISI TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN NILAI KEKUATAN IMPAK MENGGUNAKAN BAJA KANAL U DENGAN PENGELASAN SMAW
Keywords:
Rangka kedudukan pencekan, baja kanal UNP, Pengelasan SMAW, uji kekerasan dan uji impakAbstract
Pengujian mekanik material pada baja sangat dibutuhkan di industri untuk mengetahui spesifikasi dan sifat dari baja yang digunakan. Salah satu pengujian untuk mengetahui sifat mekanik dan karakteristik dari material yaitu dengan menggunakan metode pengujian puntir. Salah satu komponen pada alat uji ini adalah rangka kedudukan motor penggerak dan transmisi. Tugas rangka merupakan komponen utama dari pemegang spesimen, maka harus memiliki kemampuan dalam menahan beban. Pada penelitian ini pembuatan rangka menggunakan baja kanal U dengan proses penyatuan dengan menggunakan pengelasan. pengelasan yang digunakan adalah las SMAW dengan melakukam variasi arus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kekuatan kedudukan rangka benda uji tersebut dari beban statis dan beban dinamis dengan melakukan uji kekerasan dan uji impak. Adapun hasil yang didapat dari proses penelitian ini adalah Setelah pengujian impak yang berhubungan kuat impak (Impact Strength) dan Harga impak (energi impak), maka hasil perhitungan pada uji impak terhadap perlakuan panas dengan arus pengelasan 65 A, didapat nilai energi impak dengan rata – rata 97,56 J dan nilai kuat impak sebesar 1,302 J/mm2, lalu hasil perhitungan pada uji impak terhadap perlakuan panas dengan arus pengelasan 75 A, didapat nilai energi impak dengan rata – rata 103,013 J dan nilai kuat impak sebesar 1,373 J/mm2, kemudian hasil perhitungan pada uji impak terhadap perlakuan panas dengan arus pengelasan 85 A, didapat nilai energi impak dengan rata – rata 106,46 J dan nilai kuat impak sebesar 1,433 J/mm2.Pengaruh variasi pengelasan terhadap nilai kekerasan pada baja karbon kanal U mengalami kenaikan, nilai kekerasan kondisi awal sebesar 18,5 HRC. Pada pengelasan menggunakan arus 65 ampere kenaikan kekerasan sebesar 20,91 HRC atau sekitar 2,41 HRC lebih keras dibanding aslinya, begitu juga dengan arus 75 ampere sebesar 24,15 HRC lebih keras sekitar 5,65 HRC, dan untuk penggunaan arus 85 ampere mengalami kenaikan nilai rata – rata kekerasan sekitar 24,83 HRC dibanding aslinya atau sekitar 6,33 HRC, akan tetapi tidak mengalami kenaikan nilai kekerasan dibanding dengan signifikan . Maka pada proses ini dapat dilihat bahwa semakin tingginya arus pengelasan mengakibatkan nilai kekerasan suatu material akan mengalami penurunan.
References
. Agung. (2012). Pengertian dan Klasifikasi Baja. Jakarta: Pustaka JayaBambang, K. 2014. Perlakuan Pack Carburizing Pada Baja Karbon Rendah Sebagai Material Alternatif Untuk Pisau Potong Pada Penerapan Teknologi .
. Bambang Kuswanto, 2010, Baja karbon rendah baja yang memiliki kandungan karbon dibawah 0,30 %.
. Ersan Wijaya, 2012. analisa kekuatan rangka mesin press batako styrofoam Press Botol Plastik, UNS.
. Hakiki, M. S., & Purwanto, T. (2018). Analisis Struktur Atas Untuk Perencanaan Bangunan Rangka Baja Project Pt. Bogatama Marinusa Makasar, Sulawesi Selatan. Wahana Teknik, 07.
. Haryono Irsyad, 2013. Effect 0f slab on Weld distroison Result in medium. Carbon steel All 1045 by SMAW Method. Lampung Fakultas Teknik Unila
. Ananto, H. Salmia L.A. Hutabarat, J. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan, Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Kereta Api Eksekutif DAOP 8 Surabaya, Malang. Institut Teknologi Nasional Malang.
. Jatmoko Awali dan Asroni, 2013. Analisa Kegagalan Poros Dengan Pendekatan Metode Elemen Hingga. TURBO. Vol. 2 No. 2, ISSN 2301-6663
. Jatmiko, S., Jokosisworo, S., Belakang, L., & Masalah, B. (n.d.). Analisa kekuatan puntir dan kekuatan lentur putar poros baja st 60 sebagai aplikasi perancangan bahan poros baling-baling kapal.
. M Andri dan H Chandra, 2016. Analisis Tegangan Shaft Drive Pulley Pada Belt Conveyor di Pt. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim. Sriwijaya University.
. Majanasastra, R.Bagus Suryasa. 2013. “Analisis Simulasi Uji Impak Baja Karbon Sedang (AISI 1045) dan Baja Karbon Tinggi (AISI D2) Hasil Perlakuan Panasâ€. Universitas Islam 45, Bekasi
. Nugroho, Fajar. 2014. “Baja Ringan Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Kayu Pada Struktur Rangka Kuda-Kuda Ditinjau Dari Segi Konstruksi.†Jurnal Momentum 16(2).
. Putra, T. D. (2014). Variasi bahan material dan ukuran diameter poros dengan menggunakan metode pengujian puntir. Widya Teknika Vol.22 No.2; Oktober 2014 ISSN 1411 – 0660: 116 – 121, 22(2), 116–121.
. Rusmardi. Feidihal. 2019, Analisa Persentase Kandungan Karbon Pada Logam Baja. Jurnal Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang, (Online), (http://ojs.polinpdg.ac.id), diakses 17 juli 2022.
. Sugiarto, T., Zulhanif, dan Sugiyanto. 2013. Analisis Uji Ketahanan Lelah Baja Karbon Sedang Aisi 1045 Dengan Heat Treatment (Quenching) Dengan Menggunakan Alat Rotary Bending. JURNAL FEMA Universitas Lampung Vol. 1 No. 3
. Sularso dan Suga, K. (2013). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.
. Sumiyanto. Saputra, R. 2012. Analisis Sifat Mekanis Baja Dua Fasa Akibat Variasi Temperatur Austenisasi. Jurnal FT Institut Sains dan Teknologi Nasional, (Online), (http://www.library.upnvj.ac.id), diakses 14 juni 2022.
. Tyagita, D. A., Irawan, Y. S., & Suprapto, W. (2014). Kekuatan Puntir dan Porositas Hasil Sambungan Las Gesek AlMg-Si dengan Variasi Chamfer dan Gaya Tekan Akhir. Rekayasa Mesin, 5(1), 69–74.
. W. F. Tambunan, U. Budiarto, and A. W. B. Santosa, "Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan Puntir, Kekerasan, dan Mikrografi Baja ST 60 Sebagai Bahan Poros Propeller Setelah Proses Normalizing dengan Variasi Waktu Penahanan Panas (Holding Time)," Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 7, no. 2, Apr. 2019
. Wahyudi, T.C dan E. Nugroho. 2014. Hubungan Siklus Putaran Dan Beban Terhadap Kekuatan Bahan Pada Uji Fatik Bending. TURBO Vol. 3 No. 1 Universitas Muhammadiyan Metro.