PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI DALAM PEMBUATAN KOMPOS
DOI:
https://doi.org/10.32493/pbs.v2i1.18438Abstract
ABSTRAK
Dilakukan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai salah satu langkah dilakukan dalam mengolah limbah jerami menjadi pupuk Kompos yang dibuat oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat sisa-sisa jerami milik anggota Kelompok Tani yang rencananya akan dibakar. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Tani Barokah dan didampingi oleh staf Balai Penyuluhan Pertanian Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo. Kegiatan ini bertujujan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah jerami menjadi pupuk kompos. disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta yang memberikan tanggapan ada sekitar 60% sudah cukup memahami materi yang disampaikan, Pada instrument kuesioner kedua, ada sekitar 10% yang cukup setuju 10% setuju dan 80% sangat setuju. Dengan penyuluhan 5 ton/ha mampu menurunkan penggunaan pupuk anorganik KCl sebanyak 50% dari jumlah kebutuhan pupuk tanpa penggunaan bahan organik. Hal ini memberikan hal baru untuk petani, Keberlanjutan program dapat berjalan ketika tingkat kesadaran masyarakat tani tinggi, serta didukung dan difasilitasi oleh Balai Penyuluhan Pertanian Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo.
Kata kunci: Kompos, Petani, Pupuk Organik, Padi
ABSTRACT
Community Service is carried out as one of the steps taken in processing straw waste into compost made by the Community Service team. This activity was attended by the Barokah Farmers Group and accompanied by staff from the Agricultural Extension Center in Pagedangan Udik Village, Kronjo District. This activity aims to increase the knowledge and skills of the community in processing straw waste into compost. it was concluded that of the overall participants who gave responses there were around 60% that they understood the material presented enough. In the second questionnaire instrument, there were about 10% who quite agreed, 10% agreed and 80% strongly agreed. The extension of 5 tons/ha was able to reduce the use of inorganic KCl fertilizer by 50% of the total fertilizer requirement without the use of organic matter. This provides new things for farmers. The sustainability of the program can run when the level of awareness of the farming community is high, and is supported and facilitated by the Agricultural Extension Center in Pagedangan Udik Village, Kronjo District.
Keywords: Compost, Farmers, Organic Fertilizer, Rice