OPTIMALISASI PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENINGKATAN SOFT SKILL SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MARKAZ KOTA SERANG

Authors

  • Septian Arief Budiman
  • Fil Isnaeni Fil Isnaeni
  • Mukhlisin Mukhlisin
  • Nurjaya Nurjaya
  • Abdul Muhyi

DOI:

https://doi.org/10.32493/pbs.v2i1.18439

Abstract

ABSTRAK

 

Soft skills mempunyai hubungan erat dengan masyarakat bermanfaat bagi kehidupan manusia, santri saat ini memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu dan teknologi. Namun santri pada saat ini tidak memiliki soft skills dalam diri mereka. Pendidikan soft skills banyak sekali sesuatu hal yang baik berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Di Orinda, California, pada tahun 1985, seorang anak perempuan membunuh teman sekalasnya yang pintar dan populer. Saat diintrogasi polisi dan diperiksa kesehatan jiwanya, diketahui ia merasa tertekan karena dirinya noting, invisible (tak ada yang menghiraukan), dan worthless (tak bernilai). Perasaan dan pikiran yang demikian membentuk kenyakinan (belief). Matthew Mcxay dan Patrick Fanning menyebutkan bahwa banyak sekali anak didik yang memiliki keunikan menjadi prisoner of belief (narapidana keyakinan) yang membuat mereka tidak bahagia dan sulit mengendalikan diri. Metode pelaksanaan kegiatan PkM bersifat pelatihan dan penyuluhan dengan integreting visual thinking method. Metode yang digunakan menggunakan metode visual, ceramah, diskusi, berpikir, dan menemukan solusi. Pembelajaran merupakan sebuah proses timbal balik antara pendidik, peserta didik dengan lingkungan sekitar sehingga terjadi perubahan perbuatan ke arah yang lebih sempurna. Konteks pembelajaran, peran guru yang paling urgen adalah mengatur lingkungan sekitar agar menunjang terjadinya perilaku progessif (intenalisasi diri) bagi warga sekolah terutama peserta didik.

Kata Kunci: Softskill, Santri, dan Perguruan Tinggi

 

 

 

ABSTRACT

 

AlQuran Education Park (TPA) has a variety of religious and public activities such as reading and writing the AlQuran, including sports. However, these activities are still considered inadequate and less specific in instilling cultural and citizenship literacy. Thus, additional learning activities can fulfil this need. As a solution, storytelling is an effective medium for students' cultural and citizenship literacy. Storytelling can be an alternative activity to stimulate creativity to work for both educators and students during the pandemic. In addition, the choice of a theme that carries the importance of cleanliness is also significant for students. This Community Services (PkM) were attended by students from kindergarten and elementary school ages 1-3. From the analysis of the results of the PkM, the students seriously and enthusiastically took part in the activities, they could demonstrate good storytelling, and therefore could practice how to clean their faces and hands, particularly during the COVID-19 pandemic.

 

Keywords: Softskill,student and, University

Downloads

Published

2022-02-01