Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak-Anak Di Yayasan Al-Kamilah
Abstract
Pengabdian kepada masyarakat Universitas Pamulang melakukan salah satu kegiatan penyuluhan mengenai “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)†kepada anak-anak Yayasan Al-Kamilah, untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggal. Beberapa bulan kebelakang ini masyarakat Depok khususnya anak-anak di resahkan dengan penyakit yang membahayakan Kesehatan, sehingga dapat menyebabkan kematian dan sudah memakan banyak korban. Tercatat, sepanjang Februari 2022 ada 207 kasus warga terjangkit DBD dan satu pasien meninggal. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, selama awal 2022 ini ada ratusan kasus DBD di Kota Depok. Januari ada 394 kasus, sedangkan data hingga 24 Februari ada 207 kasus (Rahmawati, 2022). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta kesadaran mengenai pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan agar terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya. Metode kegiatan yang dilakukan menggunakan tahapan: survey ke Yayasan Al-Kamilah untuk meminta perizinan kepada ketua Yayasan, penyusunan materi, persiapan metode dan alat yang diperlukan, pelaksanaan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan pembuatan laporan. Sedangkan penyampaian materi menggunakan metode presentasi, tanya jawab, menampilkan beberapa gambar mengenai dampak negatif dari kelalaian akibat tidak menerapkan PHBS serta pemberian hadiah kepada anak-anak. Selain pemaparan materi anak-anak juga diajak untuk praktek melakukan cuci tangan yang bersih dan benar. Hasil dari kegiatan PKM ini, menunjukan 5 indikator mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di Yayasan Al-Kamilah sebagai berikut: 1. Kebersihan lingkungan (80%), 2. Anak-anak rutin potong kuku dan mencuci tangan dengan air bersih serta sabun (80,5%), 3. Tidak merokok (100%), 4. Ketersediaan air bersih (95%), 5. Memberantas jentik nyamuk (90,5%). Kesimpulan dari kegiatan ini penting dilakukan sebagai pengabdian mahasiswa dalam membantu memutus penyebaran penyakit DBD dan Diare, khususnya di Yayasan Al-Kamilah, Harapannya, program ini dapat dilanjutkan oleh Yayasan Al-Kamilah dan memberikan banyak manfaat sehingga anak-anak dapat terhindar dari penyebaran penyakit DBD dan Diare.
Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat; Kebersihan Diri; Kebersihan Lingkungan
References
Cucu Hidayat, Aang Rohyana, Ucu Muhammad Afif, A.A.R. (2021) ‘Aktivitas Edukasi Penanaman Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Mesjid Al-Munir Selama Pandemi Covid-19’, BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), pp. 77–81. Available at: https://doi.org/10.31949/jb.v2i1.623.
Mahardhika, A.P. et al. (2022) ‘Penyuluhan Belajar Sanitasi Sejak Dini ( SINI ) di Kampung Pemulung’, 6, pp. 37–46.
Rahmawati, D. (2022) ‘Waspada! Dalam 2 bulan 601 warga Depok terkena DBD’. Indonesia: detiknews. Available at: https://news.detik.com/berita/d-5966615/waspada-dalam-2-bulan-601-warga-depok-terkena-dbd (Accessed: 7 January 2023).
Septiani, Rizki; Widyaningsih, Susana; Ighom, M. (2016) ‘TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 3-5 TAHUN YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)’, jurnal keperawatan, 4. Available at: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/download/4398/4051.
Siregar, F.A. (2014) ‘Epidemiologi Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia’, USU Digital Library, pp. 1–13.
Tentama, F. (2018) ‘Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Demi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Jawa Tengah’, Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), p. 13. Available at:https://doi.org/10.12928/jp.v1i1.309.
Wati, P.D.C.A. and Ridlo, I.A. (2020) ‘Hygienic and Healthy Lifestyle in the Urban Village of Rangkah Surabaya’, Jurnal PROMKES, 8(1), p. 47. Available at: https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.47-58.
Wiana, V. and Cahya, B. (2016) ‘FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI UDARA DI RUANG KELAS (Studi di Yayasan Mataram Semarang)’, p. 102.