KAJIAN TINDAK TUTUR PEDAGANG SUVENIR DI PANTAI PANGANDARAN BERDASARKAN PERSPEKTIF GENDER (Tinjauan Sosiolinguistik)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk tuturan pedagang suvenir pria saat menjajakan barang dagangannya di Pantai Pangandaran, (2) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita saat menjajakan barang dagangannya di Pantai Pangandaran, (3) bentuk tuturan pedagang suvenir pria pada saat proses tawar menawar di Pantai Pangandaran, (4) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita pada saat proses tawar menawar di Pantai Pangandaran, (5) bentuk tuturan pedagang suvenir pria pada saat proses deal harga dengan pembeli di Pantai Pangandaran, (6) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita pada saat proses deal harga dengan pembeli di Pantai Pangandaran, dan (7) perbedaan bentuk tuturan pedagang suvenir pria dan wanita pada pada saat transaksi jual beli di Pantai Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi dan teknik rekam yang diambil pada bulan Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan, (1) pedagang laki-laki cenderung kurang aktif dalam menyapa pembeli, (2) pedagang wanita lebih aktif menawarkan barang dagangannya kepada pembeli, (3) pedagang laik-laki cenderung bertahan dengan harga dan pandai untuk bernegosiasi, (4) pedagang wanita cenderung fleksibel dan mau memberikan diskon kepada pembeli, (5) ada beberapa pedagang pria yang sepakat dengan harga yang ditawarkan dan ada beberapa yang tidak sepakat. Kesepakatan harga biasanya terjadi karena penjual pria menurunkan harga, (6) pedagang wanita relatif lebih mudah mencapai kata sepakat, (7) pedagang wanita cenderung lebih berusaha menarik calon pembeli dengan menggunakan kata sapaan sedangkan pedagang pria menunggu respon calon pembeli untuk bertanya terlebih dahulu. Dalam tawar menawar, pedagang pria lebih berani mempertahankan harga sedangkan pedagang wanita lebih fleksibel. Pada bentuk tuturan kesepakatan terkadang pedagang pria sepakat dengan harga yang ditawarkan dan ada yang tidak sepakat. Berbeda dengan pedagang wanita yang berhasil mencapai kesepakatan, hal ini diakibatkan karena pedagang wanita lebih fleksibel dalam hal tawar menawar dengan calon pembeli.
Kata Kunci: gender, tindak tutur, pedagang suvenir