Cerpen “Lelucon Para Koruptor†karya Agus Noor sebagai Kritik Atas Penyelewengan Kekuasaan
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan memahami hubungan antara cerpen surat kabar dengan isu politik yang aktual di Indonesia. Melalui teori strukturalisme dan teori komunikasi Roman Jakobson, diketahui bahwa salah satu cerpen yang dimuat di Kompas dengan berjudul “Lelucon Para Koruptor†karya Agus Noor ternyata mengangkat tema korupsi secara kritis dan ironis. Dalam mengangkat tema itu, digunakan karakter-karakter tokoh dan konflik cerita yang kuat. Hal itu ditunjukkan melalui keberadaan tokoh aku yang dihukum, namun sekaligus berhasil menyelamatkan atasannya yang juga korup, keberadaan pengacara yang licik, serta para napi korup yang menyajikan humor-humor satir di penjara. Melalui keberadaan tokoh-tokoh dengan karakter unik ini cerita mampu menyajikan pesan ironis mengenai fenomena korupsi di Indonesia. Para napi tampak mengangkat cerita humor yang berisi seputar kasus korupsi yang mereka lakukan. Hal ini menunjukan bahwa para napi ini di satu sisi sedang menertawai dirinya sendiri sebagai hiburan, di sisi lain menunjukkan bahwa tindakan korupsi yang mereka jalani merupakan tindakan remeh temah yang dianggapnya lucu sehingga bukan sesuatu yang serius. Keberadaan cerpen koran yang kritis demikian menunjukkan bahwa surat kabar Kompas yang mewadahinya pun merupakan media yang berani dan kritis dalam merespon penyelewengan kekuasan. Dengan demikian, cerpen dan surat kabar merupakan medium yang efektif dalam mengontrol kekuasaan.
Kata Kunci: Cerpen, Surat Kabar, Korupsi, dan Kritik.