ONOMASTIKA DALAM MASYARAKAT ACEH
Abstract
Penelitian dengan paradigma Sosiolinguistik ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif yang membahas hubungan timbal balik antara bahasa dan
agama. Hubungan dua variabel ini dikaji dengan kerangka onomastika yang
berfokus pada bentuk dan faktor pemberian nama diri oleh masyarakat Aceh.
Masyarakat Aceh dikenal sebagai masyarakat yang mencitrakan dirinya sebagai
kelompok masyarakat Islam yang religius. Pemberian nama yang merupakan
praktik berbahasa ini diyakini sebagai perwujudan atas jati diri masyarakat Aceh
dalam beragama. Data diperoleh dari Dinas Registrasi Kependudukan Provinsi
Aceh. Data tersebut diklasifikasikan dalam beberapa bentuk dasar yang sering
muncul, kemudian dianalisis menggunakan metode padan translasional dan
referensial. Penyajian data dilakukan dengan dua metode yakni formal dengan
tabel dan informal dengan deskripsi terkait nama-nama diri yang dianalisis. Dari
hasil analisis, ditemukan beberapa bentuk pemberian nama yang berkaitan
dengan latar belakang pengetahuan agama yang dimiliki penutur bahasa seperti
nama para nabi, nama para malaikat, Quranic names, nama bulan dalam Islam,
nama para tokoh-tokoh muslim dan nama yang berhubungan dengan surga. Lebih lanjut, ditemukan pula penggabungan antara nama penanda etnik dan kelas sosial dengan nama-nama yang berkaitan dengan nama Islam. Selain itu,
terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi pemilihan nama diri seperti
persepsi tentang keistimewaan bahasa Arab, nama nabi dan yang berkaitan
dengan Tuhan dinilai berharga, serta adanya peran dari tokoh agama. Dengan
demikian, penelitian ini telah membuktikan adanya korelasi timbal balik antara
produksi bahasa dan latar belakang agama yang dimiliki penutur bahasa dalam
pemilihan nama diri.
Keywords: onomastika, bahasa, agama, Aceh