SAKRALITAS TARI PADA NOVEL “JEJAK DEDARI “ KARYA ERWIN ARNADA (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tari sebagai simbol kesakralan, ketentraman, dan keselamatan; (2) mendeskripsikan bagaimana sakralitas tari itu dijaga oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitattif. Objek yang diteliti dalam penelitian adalah tarian sanghyang yang disucikan dan dianggap sakral oleh masyarakat. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan : (1) Tari Sanghyang Dedari dijadikan sebagai simbol sakralitas karena tarian tersebut bukanlah tarian yang sembarangan. Wujud budaya dalam novel Jejak Dedari karya Erwin Ernada merupakan perwujudan dari budaya yang dihadirkan dalam novelnya merupakan budaya Bali. Budaya Bali merupakan budaya yang penuh dengan sakralitas. (2) Tari Sanghynag Dedari sebagai simbol ketentaman karena dengan tarian tersebut masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata. Tari tersebut juga menjadi simbol keselamtan bagi penarinya karena dengan menarikan tari Sanghyang Dedari akan dilindungi Desa akibat telah menyelamatkannya dari malapetaka dan penderitaan. Dari penelitian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa tari Sanghyang Dedari merupakan tarian yang perlu di lestarikan, karena tari tersebut mempunyai kesakralan yang mampu berpengaruh bagi masyarakat. Kesakralan tari Sanghyang tetap dijaga oleh
masyarakat Bali agar tari tersebut tetap terjaga kemurniannya dan tidak pudar
fungsinya.
Kata kunci : Antropologi Sastra, Sakralitas, JejakDedari, Tari Bali, Budaya Bali