CEBONG, KAMPRET, DAN KADRUN DALAM KONTESTASI PILPRES 2019: TINJAUAN KESELARASAN ANTARA TEORI SPEAKING DENGAN OOE MAU BICARA

Authors

  • M. Wildan M. Wildan Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/sns.v2i1.16686

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa kontestasi Pilpres 2019 paling tidak telah memproduksi tiga leksikon: cebong, kampret, dan kadrun. Ketiga leksikon ini menjadi viral penggunaannya di kalangan pendukung atau simpatisan pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka elektabilitas serta popularitas pasangan calon. Terseretnya leksikon cebong, kampret, dan kadrun ke arus politik Pilpres 2019 tentu secara latar psikologis (scene) dan partisipan (participants) tidak bisa dinapikan dari pendulangan suara antar pasang calon. Dengan demikian, cebong, kampret, dan kadrun merupakan leksikon apolitik yang politik serta memungkinkan sekali dikaji dari sudut teori SPEAKING sebagaimana yang dipelopori oleh Dell Hymes serta terbuka peluang untuk diselaraskan dengan teori yang dikembangkan oleh Soepomo Poedjasoedarmo berupa OOE MAU BICARA. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan dua teknik, yaitu: teknik catat dan teknik dokumentasi. Teknik catat dapat diterapkan pada pemerolehan data secara virtual melalui tangkapan layar (screen shoot) dari media daring atau mencatat ke dalam kartu data. Adapun teknik dokumentasi dapat diaplikasikan melalui pendokumentasian pada sejumlah koran seperti antara lain: harian Kompas, Republika, Sindo, Warta Kota, dan Tangerang Raya. Tulisan ini menyimpulkan bahwa kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin termasuk kemenangan bahasa yang dikontestasikan di ruang media daring dan luring yang termanipestasikan ke dalam sendi-sendi SPEAKING serta OOE MAU BICARA.

References

Amrullah, Latif. 2018. Slang Bahasa Inggris di Dunia Maya. Yogayakarta: Gadjah Mada University Press.

Baryadi, Praptomo. 2013. “Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo sebagai Pelopor Pendekatan Kontekstual dalam Kajian Bahasa di Indonesia†dalam Prosiding Seminar Internasional Study Bahasa dari Berbagai Perspektif dalam Rangka Ulang Tahun ke-80 Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo 5-6 Desember 2013. Yogyakarta: Diterbitkan Program Studi S2 Linguistik bekerja sama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada dan Gress Publishing.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Aryaa, Diana J., Nicola A. McClung, Noah Katznelsonc, and Lyn Scottd. (2015). “Language ideologies and literacy achievement: six multilingual countries and two international assessments.†International Journal of Multilingualism. https://escholarship.org/content/qt6b5759bt/qt6b5759bt.pdf (diakses 24 Juli 2019).

Fahrurrozi dan Andri Wicaksono. (2016). Sekilas tentang Bahasa Indonesia Catatan Mengenai Kebijakan Bahasa, Kaidah Ejaan, Pembelajaran Sastra, Penerjemahan, dan BIPA. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.

Firmanzah. (2007). Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gading, Caecilia Petra, May Widyawari, dan Ida Zulaeha. (2016. “Representasi Ideologi dalam Tuturan Santun Para Pejabat Negara pada Talk Show Mata Najwa.†Jurnal Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 5 (1) 2016).

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/metafora (diakses 29 Juli 2019)

https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199766567/obo-9780199766567-0012.xml Language Ideology (Oxford Bibliographies) (diakses 24 Juli 2019).

Hymes, Dell. 1974. Foundation in Sociolinguistics: An Ethnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

-------. 1989. “Models of the Interaction of Language and Social Life†dalam karya Bersama John J. Gumperz yang berjudul Directions in Sociolinguistics: The Ethnography of Communication. USA: Basil Blackwell Inc.

Katubi. (2008). “Bahasa dan Nasionalisme di Indonesia: Kajian Politik Bahasa.†Jurnal Masyarakat Indonesia Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, Jilid XXXIV, No 2, 2008.

Parera, J.D. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nani, Darmayanti, Nurul Hidayati, Yuliantri Fitri Permana, dan Andi Vibrianto. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Unggul (Kelas XII). Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Putri, Anastasya dan Ahmad Toni. (2015). “Diskursus Indonesia dan Konstruksi Ideologi Media dalam Berita Debat Calon Presiden 2014 di Media Metro Tv dan Tv One.†Jurnal LISKI, Vol. 1, No 2.

Simorangkir, Imelda Malawaty dan Dewi Mutiara Indah Ayu. (2018). “Studi Penerjemahan Metafora dalam Naskah Drama di Universitas Nasional Jakartaâ€. Jurnal Pujangga Vol. 3, No. 2, Desember 2017.

Suharyo, Surono, Mujid F. Amin. (2016). “Bahasa dan Ideologi: Mengungkap Ideologi dan Kekuasaan Simbolik di Balik Penggunaan Bahasa (Kajian Teks Media Melalui Analisis Wacana Kritisâ€. Humanika Vol. 19 No. 1.

Surapto, Sri Samiati Tarjana, dan M.R. Nababan. (2016). “Kajian tentang Teknik, Metode, dan Ideologi dalam Penerjemahan Bahasa Politik Teks Berita Politik Internasional di Media Cetakâ€. International Seminar Prasasti III: Current Research in Linguistics.

Silalahi, Roswita. (2005). “Metafora dalam Bahasa Batak Tobaâ€. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol. 1 No. 2 Oktober Tahun 2005.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan

Widjojo, Muridan Satrio dan Marsudi Noorsalim. (2004). Bahasa Negara versus Bahasa Gerakan Mahasiswa: Kajian Semiotik atas Teks-Teks Pidato Presiden Soeharto dan Selebaran Gerakan Mahasiswa. Jakarta: LIPI Press.

Sutedi, Dedi. 2016. Mengenal Linguistik Kognitif. Bandung: Humaniora

Downloads

Published

2021-12-29