PENGGUNAAN JARGON GAME ONLINE MOBILE LEGEND PADA ANAK REMAJA KARANG TARUNA PLUTO DALAM 2 PISANGAN TANGERANG SELATAN (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)
DOI:
https://doi.org/10.32493/sns.v2i1.16712Abstract
Pada penelitian kali ini bermaksud untuk menguraikan serta mengetahui motif dan arti khusus dari jargon yang sering dituturkan oleh para remaja karang taruna di Pluto Dalam 2 Pisangan Tangerang Selatan dalam memainkan game online Mobile Legend, karena pada kenyataannya game online yang menjamur saat ini sering kali memunculkan banyak kosakata atau istilah-istilah baru yang hanya dapat dipahami dan diketahui oleh suatu komunitas maupun kelompok sosial masyarakat tertentu. Penggunaan ragam bahasa jargon dalam game online Mobile Legend ini bermaksud untuk memudahkan komunikasi sekaligus juga untuk memberikan kode atau isyarat ketika memainkan game tersebut, agar lebih mudah dan efektif ketika diucapkan. Dalam penerapannya, jargon hanya dibatasi sesuai daerah saja, sesuai kelompok maupun instansi, dan juga individu yang memiliki ciri khas jargon yang mereka pahami dan sudah disepakati bersama. Pengkajian kini memakai metode observasi dan metode deskriptif kualitatif. Objek-objek yang dikaji dalam riset kali ini adalah para remaja karang taruna Pluto Dalam 2 Pisangan Tangerang Selatan. Metode observasi yang kami lakukan yaitu bertemu dengan beberapa remaja yang memang gemar dan sedang memainkan game online Mobile Legend. Proses pemungutan data kami lakukan memakai teknik simak, teknik wawancara dan teknik libat cakap melalui tatap muka secara langsung dan kami juga merekam ucapan yang mereka tuturkan melalui alat perekam handphone. Pengumpulan data jargon kami cantumkan berupa untaian kata-kata dan frasa baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing yang selanjutnya akan kami artikan makna khusus dari data jargon yang kami dapatkan. Dari hasil data penelitian kami menemukan data jargon sebanyak 17 data di antaranya: retri indomaret, noob, di gendong, foto bareng, no flicker, nggak ada obat, mabar, tank, tower, monster hutan, tremor, kena mental, sergapan, ultimate, farming, adu mekanik, dan combo. Bersumber pada hasil data penelitian yang sudah kami lakukan dapat diberi simpulan bahwa penggunaan jargon hanya dipakai pada saat memainkan game tersebut, baik melalui komunikasi dua arah maupun komunikasi jarak jauh melalui telepon suara di dalam game, kemudian ketika sedang tidak memainkan game tersebut jargon tidak dipakai.
Kata kunci: sosiolinguistik, variasi bahasa, jargonReferences
Agustina, A. C. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Albi Anggito, J. S. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.
Alwasilah, C. (1985). Bebarapa Madhab dan lokotomi Teori Linguistik. Bandung : Angkasa Bandung
Keraf, G. (2010). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun M, S. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya (Ketiga ed.). Depok: Rajawali Press.
Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosadakarya.
Pateda, M. (1991). Linguistik Terapan. Yogyakarta: Nusa Indah Yogyakarta.
Ramadansyah. (2010). Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.
Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sudaryanto. (1992). Metode Linguistik: Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Gadjah Mada University Press.
Verhaar, J. (2010). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this proceedings agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the proceedings right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this proceedings.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.