ANALISIS WACANA KRITIS: STUDI KASUS REVITALISASI BAHASA IBU DI DESA CIKONENG
DOI:
https://doi.org/10.32493/sns.v2i1.16719Abstract
Desa Cikoneng yang terletak di kecamatan Anyer kabupaten Serang propinsi Banten ini terdiri dari empat kampung, dalam kesehariannya masyarakat ini menggunakan bahasa Lampung sebagai bahasa ibu. Hal yang unik ini telah berlangsung lama secara turun-temurun, sekalipun secara geografis lokasi berada di ujung paling barat pulau Jawa yang berbatasan dengan selat Sunda seberang daerah Lampung pulau Sumatra. Berdasarkan penuturan dari para tetua adat dan tokoh masyarakat desa Cikoneng, secara bahasa dan budaya Lampung masih dipertahankan sehingga menjadi unik karena mereka masih mempertahankan hingga ke keturunan ketujuh. Secara historis ternyata mereka ini satu keturunan dengan tokoh kesultanan Banten yang pertamakali mengembangkan ajaran Islam. Ada empat bersaudara yang pertama meyebarkan Islam sekian abad lampau; satu ke Lampung, kedua ke Banten, ketiga ke Sulawesi, dan keempat ke Malaysia. Minak Sengaji adalah tokoh yang mengembangkan Islam di Lampung dan desa Cikoneng, yang makamnya berada dekat pusat kota Anyer-Cilegon masih dilestarikan hingga saat ini. Saat terjadi konflik kekuasaan antara kesultanan Banten dan Pakuan Pajajaran, kekuasaan yang ada di Serang Banten meminta bantuan dari rakyat masyarakat desa Cikoneng yang tidak lain adalah masih memiliki hubungan keturunan dari sultan Banten tersebut. Bahkan menurut penuturan dari keturunan Minak Sengaji yang masih hidup saat ini, mereka lah yang mengalahkan suku Baduy hingga menyingkir pada saat itu ke wilayah Lebak Banten dengan tetap mempertahankan adat budaya dan keyakinan semasa Pakuan Pajajaran yaitu Sunda Wiwitan. Namun yang akan diungkap di sini adalah aspek bahasa Lampung sebagai bahasa Ibu yang sudah ratusan tahun mereka gunakan dan mereka pertahankan kepada anak keturunan mereka di satu desa itu yang masih bertahan. Hingga pemerintah daerah Lampung saat ini justeru sering merujuk ke desa Cikoneng perihal bahasa dan budaya yang justeru tetap lestari di seberang wilayahnya yaitu wilayah desa Cikoneng yang berada di luar wilayah Lampung Sumatra. Perkembangan terakhir berdasarkan penelitian penulis kini masyarakat desa Cikoneng mulai khawatir dengan kelestarian bahasa dan budaya Lampungnya. Sekalipun bahasa keseharian masih menggunakan bahasa Lampung, simbol Siger yang bertaring enam atau sembilan masih digunakan di berbagai simbol kehidupan sehari-hari, serta budaya sastra lisan lainnya masih terus dipertahankan oleh generasi mudanya, masyarakat generasi tuanya mulai cemas dengan kaum urban atau kaum pendatang yang sulit lagi dibendung karena faktor perkembangan zaman. Sebagaimana faktor pendidikan dan globalisasi yang mengharuskan generasi penerusnya harus melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia, dan bahasa elektronik yang serba global juga dengan bahasa dan istilah asing, yang terus meluas dalam kehidupan keseharian mereka.
Kata Kunci: Revitalisasi Bahasa Ibu, Pemertahanan Bahasa, Desa Cikoneng
References
Abdul Chaer, Sosiolinguistik , Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Journal of English Language Teaching and Cultural Studies, UNTIRTA
Nyoman Kutha Ratna, Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015
Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosiobudaya, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983
Unpad Repository
Abdul Chaer, Sosiolinguistik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.134.
Nyoman Kutha Ratna, Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 59-60).
Journal of English Language Teaching and Cultural Studies, UNTIRTA
Unpad Repository
Abdul Chaer, Sosiolinguistik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.134-135
Abdul Chaer, Sosiolinguistik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.147-148
Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosiobudaya (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983), hal.147-150
Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosiobudaya (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983), hal.160.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this proceedings agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the proceedings right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this proceedings.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.