NILAI BUDAYA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA OLEH HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

Authors

  • Abdul Aziz Universitas Dharmawangsa,
  • Misnawati Misnawati Universitas Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.32493/sns.v2i2.22076

Abstract

Budaya dan sastra mempunyai ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam sastra. Dengan demikian karya sastra dapat didekati dengan menggunakan pendekatan nilai budaya. Masalah penelitian ini tentang nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deskripsi nilai budaya dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabhicara yang berjumlah 344 halaman. Penerbit Gramedia Pustaka. 2012. Data penelitian ini berupa gambaran nilai budaya dari segi nilai budaya hubungan dengan tuhan, nilai budaya hubungann manusia dengan masyarakat, nilai budaya hubungan manusia dengan manusia lain, dan nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam lain. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis kualitatif dengan mendeskripsikan gambaran nilai budaya dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dengan pendekatan nilai budaya. Metode ini didasarkan pada pertimbangan kesesuaian antara bentuk penelitian dengan tujuan penelitian. Instrumen penelitian dilakukan dengan studi dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan pada novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dengan pendekatan nilai budaya. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh informasi nilai budaya dari segi nilai budaya hubungan dengan tuhan, Jika berhasil melewati satu rintangan, lalu satu lagi, kemudian satu lagi, sesungguhnya itu pertanda rencanamu akan berhasil. Tuhan ti-dak akan membuang waktumu dengan memberimu hasil yang meng-ulur kegagalan. Lebih baik kau tahu dirimu gagal sejak awal nilai budaya hubungann manusia dengan masyarakat, Subuh ini sama persis dengan subuh 318 tahun lalu di Eropa. Saat orangorang dari negeri klasik Anatolia berhimpun tenaga dan cu-rah pikiran untuk satu tujuan: Menghalau dan mengepung orang-orang demi menaklukkan Wina pada 11 September 1683 nilai budaya hubungan manusia dengan manusia lain, “Siapa yang sudi melihat bulu-bulu di sekujur badanmu, Khan? Le-bih baik lihat kingkong di Kebun Binatang Schoenbrunn!†balas Stefan meledek. Keduanya terbahak. Aku pun ikut tertawa. Sungguh, Stefan baru sa-ja menjawab pertanyaan yang dilontarkannya. Kuharap dia paham bah-wa cara berpakaian diatur dalam Islam, baik pria dan wanita, ka-rena kita semua manusia beradab, bukan kingkong yang tak beradab. Dan sebelum Khan membalas debat yang sudah mengarah ke debat kusir bajaj itu, sebelum situasi saling ledek ini kian memanas, aku mengalihkannya. Lakilaki di hadapannya tertohok. Laki-laki itu tahu, wanita ini se-dang ingin bercanda. Bukankah istrinya orang yang paling ber-hak memakai cincin itu pertama kali? Tapi baginya, dia punya misi lain. Apa pun dia lakukan agar bisa melunakkan perempuan yang baru be-berapa hari ini menjadi bosnya, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam lain,. Aku membayangkan bagaimana Columbus dan para perwiranya menjelajah hamparan samudra seluas dan sejauh ini berbulan-bulan dan se-cara kebetulan menemukan Amerika dan nilai budaya dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri Bagiku dan Rangga, tinggal di Eropa dengan segala macam tradisi dan nilai-nilai sosialnya dan mengenyam pergesekan nilai-nilai itu dengan nilai dan tradisi timur adalah sebuah penjabaran makna sa-ling memahami dan menghargai.

Kata-kata kunci: Analisis Pendekatan Nilai Budaya

Author Biographies

Abdul Aziz, Universitas Dharmawangsa,

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Misnawati Misnawati, Universitas Palangkaraya

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

References

Bakker.(1984). Filsafat kebudayaan: sebuah pengantar. Yogyakarta: Kanisius dan BPK Gunung Mulya.

Hanum S. R, Rangga A. (2014). Bulan Terbelah di Langit Amerika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta : PN. Balai Pustaka Moleong, L. J. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong, L. J. (2010), Metodologi penelitian kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung

Ratna, N. K. (2009). Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiarti..(1999) “Telaah Estetika Dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu.†Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam Http://file:///H:/jurnal/Artikel/158-318

Downloads

Published

2022-07-07