BAHASA MELAYU DAN KOLONIALISME : JEJAK BAHASA MELAYU DALAM KUMPULAN CERPEN TEH DAN PENGHIANAT KARYA IKSAKA BANU
DOI:
https://doi.org/10.32493/sns.v2i2.22081Abstract
Sebelum datangnya kolonialisme, bahasa Melayu sudah menyebar ke seluruh Nusantara dan berbagai tempat di Asia Tenggara. Saat itu, bahasa Melayu tak hanya menyerap unsur bahasa asing, tetapi mulai memengaruhi pula bahasa-bahasa lokal. Bahasa Melayu tidak hanya menjadi bahasa perdagangan tetapi juga bahasa teknologi dan bidang-bidang lainya. Datangnya kolonialime, membuat peran bahasa Melayu semakin menjadi penting. Pemakaian bahasa Melayu tersebut digambarkan dalam cerpen-cerpen Iksaka Banu yang terkumpul dalam Teh dan Penghianat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan 6 cerpen sebagai objek materialnya, di antaranya cerpen “Kalabakaâ€, “Teh dan Pengkhianatâ€, “Kutukan Lara Irengâ€, “Belenggu Emasâ€, “Nierke de Flinderâ€, dan “Tawananâ€. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana perkembangan bahasa Melayu dan peran bahasa Melayu dalam cerita dengan latar masa kolonial. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa pemerintah kolonial menggunakan bahasa Melayu sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaannya di berbagai tempat di seluruh nusantara baik dalam rangka membuka daerah-daerah baru maupun mempertahankan daerah-daerah yang sudah dikuasai.
Kata Kunci : Kolonialisme, bahasa Melayu, Kumpulan Cerpen Teh dan penghianat
References
Al Kausar, S. . (2020). Jejak Kolonial dalam Kumpulan Cerpen Teh dan Pengkhianat Karya Iksaka Banu. Jurnal Bapala, 7(1), 1–7. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/33482
Arman, D. (2014). Perkembangan Bahasa Melayu. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/perkembanganbahasa-melayu/ Banu, I. (2019). Teh dan Pengkhianat. KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Groeneboer, K. (1999a). Politik Bahasa Kolonial di Asia Bahasa Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris dan Prancis. Wacana, 1(2). http://journal.ui.ac.id/index.php/wacana/article/view/3823 Groeneboer, K. (1999b). Politik Bahasa pada Masa Hindia Belanda. Wacana, 1(No.1), 32–48.
Marcuse, P. (2004). Said’s Orientalism: A Vital Contribution Today. Antipode, 36(5), 809–817. https://doi.org/10.1111/j.1467-8330.2004.00455.x
Oktiva, T., & Syamsudin, O. R. (2021). Unsur-Unsur Sejarah dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerpen Teh dan Pengkhianat Karya Iksaka Banu. Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 4(1), 87–97.
Prayudi, G. M., & Salindri, D. (2015). Pendidikan Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda Di Surabaya Tahun 1901-1942. Publika Budaya, 1(3), 20– 34.
Said, E. W. (2016). Orientalisme (A. Fawaid (ed.); II). Pustaka Pelajar. Setiawan, B. (2022). Kronologi Bahasa Melayu Berubah Menjadi Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda. Tempo.Co. https://tekno.tempo.co/read/1585479/bermakna-lebih-dari-satu-apa-ituambigu
Swarnasta, R. (2020). Humanism in Iksaka Banu’s Historical Fiction. Balairung Press. https://www.balairungpress.com/2020/07/humanism-in-iksaka-banushistorical-fiction/
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this proceedings agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the proceedings right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this proceedings.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.