PEREMPUAN PADA PUISI CHAIRIL ANWAR (KAJIAN SEMIOTIKA)

Authors

  • Rai Bagus Triadi Universitas Pamulang
  • Reza Saeful Rachman Universitas Sanga Buana

DOI:

https://doi.org/10.32493/sns.v1i1.7857

Abstract

Representasi gerakan feminisme dalam karya sastra selalu diperbincangkan baik dari segi interelasi gender maupun keseimbangan tokoh perempuan dalam karya sastra. Banyak hipotesis yang menyebut bahwa tokoh perempuan hanya menjadi objek yang statis, baik variabel perempuan sebagai objek atau sifat tokoh sentral dalam karya sastra yang masih didominasi oleh tokoh laki-laki.  Representasi gerakan feminisme dalam karya sastra selalu berkutat pada permasalahan emansipasi dan konflik gender yang berusaha menuntut persamaan hak dengan kaum laki-laki atau wacana pergulatan  tokoh perempuan sebagai korban marjinalisasi dan diskriminasi tokoh laki-laki secara sosial dan psikologis. Pada penelitian ini, peneliti mempunyai perspektif yang berbeda dalam melihat perempuan dalam suatu karya sastra. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, tidak sedikit karya sastra lahir dari kecintaan sastrawan terhadap sosok perempuan. Hal tersebut dapat kita temukan secara implisit maupun eksplisit bahwa perempuan dijadikan sebagai sosok, tokoh, atau gagasan utama dalam sebuah puisi, cerpen, maupun novel. Dengan kata lain sebetulnya sosok perempuan dalam karya sastra tidak selalu muncul sebagai ikon pertentangan gender namun dapat muncul juga hanya sebagai sosok atau gagasan utama dari karya sastra tersebut.  Chairil Anwar adalah salah satu dari banyak sastrawan fenomenal Indonesia yang seringkali memunculkan tokoh perempuan dalam puisinya. Hal tersebut dapat kita lihat dalam pusi-puisinya yang berjudul:  Buat tunanganku Suminat, Kepada Sri yang selalu sangsi, Puisi Untuk Ida, Untuk Karinah Moordjono, Puisi Untuk K, Cerita Buat Dien Tamaela, Puisi Untuk Tuti dan lain sebagainya.  Pembahasan pada penelitian ini menggunakan dua pendekatan yang saling mengisi, yakni teori semiotika Peirce untuk menganalisis simbol-simbol yang muncul dalam penggambaran perempuan dalam puisi-puisi Chairil, selanjutnya adalah Teori Semiologi Bartes untuk memperlihatkan relevansi bentuk penghargaan Chairil terhadap perempuan berdasarkan sudut padang hegemoni pria di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pemaparan berbentuk deskriptif, artinya peneliti benar-benar berpatokan kepada teori yang digunakan dalam proses analisis data tanpa melakukan interferensi berdasarkan subjektifitas peneliti. Sumber data pada penelitian ini adalah puisi-puisi Chairil Anwar. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan keterkaitan keseluruhan karya yang diciptakan Charil terhadap sosok-sosok perempuan yang hidup dalam karyanya. Hal tersebut dikarenakan karya sastra adalah refleksi sikap, latarbelakang, identitas, dan keyakinan penciptanya sebagai hasil imajinasi terhadap berbagai gejala di sekitarnya.

References

Hantoko & Rahmanto.1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. 1996. Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Noor, Redyanto. 2004. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.

Pradopo, Rahmat Djoko. 2005. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pradopo,Rachmat Djoko.2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Yassin, H.B. 1978. Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Jakarta: Gunung Agung.

Downloads

Published

2020-11-24