EKSISTENSI PANTUN SEBAGAI DAMPAK EKOLOGIS DAN BENTUK TRADISI EKSPRESIF MASYARAKAT MELAYU: TINJAUAN ANTROPOLINGUISTIK

Authors

  • Nur Indah Yusari Universitas Esa Unggu

DOI:

https://doi.org/10.32493/sasindo.v9i2.%25p

Keywords:

pantun, Melayu, ekologis, tradisi ekspresif, antropolinguistik

Abstract

Tulisan ini membahas bagaimana eksistensi pantun sebagai dampak ekologis dan salah satu bentuk tradisi ekspresif masyarakat Melayu. Masalah dikaji menggunakan pendekatan antropolinguistik, yaitu dengan tiga parameter antropolinguistik, yaitu keterhubungan, kebernilaian, dan keberlanjutan sebuah tradisi lisan, termasuk pantun, sebagai media bahasa yang memadukan keseluruhan ekspresi linguistik bersama aspekaspek sosiokultural merupakan objek kajian. Kajian anropolinguistik dalam hal ini tidak hanya menjelaskan proses penggunaan bahasa secara liguistik, tetapi juga mengungkapkan nilai budaya tradisi lisan itu secara antropologis dalam mengkaji hubungan struktur teks dan konteks pantun yang dilatarbelakangi unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat Melayu. Dengan metode kualitatif deskriptif, tulisan ini menjabarkan diksi-diksi yang digunakan oleh masyarakat Melayu dalam pantun sebagai bentuk tradisi ekspresif. Berdasarkan pendekatan antropolinguistik, diketahui bahwa dalam eksistensinya, pantun sebagai tradisi ekspresif masyarakat Melayu mampu membentuk hukum keseimbangan alam dan keseimbangan hidup antar sesama manusia dalam komunitasnya.

References

Abdul Kadir, Wan. 1996. “Seni Budaya dalam Kreativiti Pantun†dalam Pantun Manivestasi Minda Masyarakat. KL-APM: Universitas Malaya. Azmi.2011. “Koleksi Pantun Melayu Klasikâ€. https://pakdeazemi.wordpress.com/2011/12/08/koleksi- pantun-melayu-klasik/ (diunduh pada 15 April 2021).

Duranti, Alessandro. 2001. Linguistic Anthropology. Massachusetts: Blacwell.

Duranti, Alessandro. 2004. A Companion to Linguistic Anthropology. Malden: Blackwell. Foley, William A.1997. Anthropological Linguistics: An Introduction. Oxford: Blackwell.

Lavenda, Robert H & Emily A. Schultz. 2005. Core Concepts in Cultural Anthropology. Minnesota: St. Could State University. Sibarani, Robert.2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik dan Linguistik Antropologi. Medan: Penerbit Poda.

Sibarani, Robert. 2014. “Oral Traditions as the Source of Local Wisdoms in Supporting Nation Identity†dalam Proceedings of International Conference:Empowering Local Wisdom in Support of Nation Identities. Medan, 28th -29th November 2014.

Sibarani, Robert. 2015. Pendekatan Antropolinguistik terhadap Kajian Tradisi Lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1, No. 1 April 2015, 1-17. http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret Wierzbicka , Anna. 1992. Semantics, Culture, and Cognition: Universal Human Concepts in Culture-

Specific Configurations. Oxford: Oxford University Press on Demand.

Yusuf, Yumar. 2009. Studi Melayu. Jakarta: Penerbit Wedatama Widya Sastra.

Downloads

Published

2021-12-01

How to Cite

Yusari, N. I. (2021). EKSISTENSI PANTUN SEBAGAI DAMPAK EKOLOGIS DAN BENTUK TRADISI EKSPRESIF MASYARAKAT MELAYU: TINJAUAN ANTROPOLINGUISTIK. Jurnal Sasindo UNPAM, 9(2), 17–34. https://doi.org/10.32493/sasindo.v9i2.%p