Prinsip Kooperatif dalam Acara Siniar (Podcast) di Media Youtube

Authors

  • Indah Rahmayanti Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
  • Sulistyawati Sulistyawati Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
  • Heni Ani Nuraeni Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

DOI:

https://doi.org/10.32493/sasindo.v11i1.18-30

Keywords:

Prinsip kooperatif, Raditya Dika, Siniar, YouTube

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kooperatif serta faktor-faktor psikologis yang menjadi alasan terjadinya pelanggaran tersebut dalam acara siniar di YouTube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif konten analisis. Sumber data penelitian adalah video-video siniar (podcast) dari kreator siniar indonesia populer yaitu kanal Raditya Dika. Siniar ini dipilih karena memang merupakan salah satu acara siniar YouTube terpopuler di Indonesia. Adapun pada siniar akan diambil satu video sebagai sumber data penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah simak-catat dengan menggunakan klasifikasi pelanggaran prinsip kooperatif dari Grice antara lain: maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, dan maksim cara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran maksim banyak terjadi di acara siniar. Misalnya, pelanggaran maksim kuantitas terjadi karena kultur orang Indonesia yang senang bercengkerama. Terlebih, acara siniar memerlukan perbincangan yang hangat dan panjang. Pelanggaran maksim kualitas terjadi, bahkan banyak terjadi karena topik yang dibahas adalah kisah horor, sedangkan maksim kualitas menghendaki pembuktian otentik, informasi faktual, dan kejadian sebenarnya dari suatu informasi yang kontradiktif dengan peristiwa-peristiwa mistis. Pelanggaran maksim relevansi terjadi dalam siniar Raditya Dika sebagai plesetan humor untuk membuat acara siniar tidak membosankan, terlebih penutur adalah seorang komedian. Terakhir, pelanggaran maksim cara terjadi karena jam terbang tamu siniar yang terlihat tidak terbiasa berbicara di depan kamera/publik.

References

Aisyah, S. (2018). Public speaking dan konstribusinya terhadap kompetensi dai. Jurnal ilmu dakwah, 37(2), 198-214.

Ambarwati, M. F. L., Gumelar, S., & Marvell, J. (2022). WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5).

Ardiansyah, R. (2014). Implikatur percakapan dan pelanggaran prinsip kerja sama dalam dialog humor. Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 125-132.

Bungin, B. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Depok: PT Raja Grafindo.

Citra, Y. (2021). Alasan Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Grice dalam Program Mata Najwa di Trans 7. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 7(2), 437-448.

Dide, N., & Mujianto, G. (2021). Pemakaian Akrolek Pada Tindak Tutur Asertif Dalam Siniar Deddy Corbuzier. Jurnal Pesona, 7(2), 105-121.

Fatmawati, 2020. “Prinsip Kerja Sama dalam Peristiwa Tutur Masyarakat Riau (Penelitian Grounded Theory di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau)â€. Disertasi. Jakarta: Ilmu Pendidikan Bahasa, Universitas Negeri Jakarta.

Fatmawati, F., Boeriswati, E., & Zuriyati, Z. (2019, August). Why Grice's Cooperation Principle Violated?-An Indonesian Sociocultural Context. In International Conference on Education, Language, and Society.

Gleason, J. B., & Ratner, N. B. (1998). Psycholinguistics. Wadsworth Publishing Company.

Grice, H. P. (1975). Logic and conversation. Syntax and Semantics 3: Speech Acts, ed. by Peter Cole and Jerry L. Morgan, pp.41-58. New York: Academic Press. Reprinted in Grice 1986.

Hasin, K. I. (2020). Implikatur Percakapan Terhadap Siswa Pelanggar Aturan Sekolah (Kajian Linguistik Forensik Interogasi). Indonesia: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 1-7.

Hidayati, N. N. (2018). Pelanggaran Maksim (Flouting Maxim) Dalam Tuturan Tokoh Film Radio Galau Fm: Sebuah Kajian Pragmatik. An-Nas, 2(2), 248-263.

Ibrahim, N. (2021). Survei Penerapan Strategi Bertutur Youtuber Indonesia Nonselebritis. Deiksis, 13(3), 268-277.

Ina Ratnasari, S. E. (2021). Digital Marketing pada Start Up dan UMKM: Praktik Melakukan Pemasaran Berbasis Digital Menuju UMKM Tangguh, Kompetitif dan Unggul di Era Revolusi Industri 4.0. Absolute Media.

Jumadi, Y. (2017). Wujud Kesantunan Dan Ketidaksantunan Berbahasa Pedagang Di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin (a Form of Politenes and Not Politeness Speak at Market Traders Sentra Antasari Banjarmasin). JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA, 5(2), 292-302.

Mahdiah, M. (2016). Pelanggaran Dan Kepatuhan Prinsip Kerja Sama Serta Implikaturnya Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari (Violation of the Principle Cooperation and Compliance as Well as Implicatures in Ronggeng Dukuh Paruk Novel). JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA, 6(1), 32-41.

Mellyaningsih, A. (2016). Motif subscriber menonton channel youtube raditya dika. Jurnal e-komunikasi, 4(1).

Nazihah, W., & Mujianto, G. (2020). Maksim Kuantitas Pada Ragam Kolokial Dalam Sentra Pelayanan Publik. ALINEA: JURNAL BAHASA SASTRA DAN PENGAJARAN, 9(2), 85-98.

Ningsih, R. (2022). Alasan Pelanggaran Maksim Cara/Pelaksanaan dalam Prinsip Kerja Sama Grice pada Budaya Masayarakat Riau. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 2(2), 130-136.

Nugraheni, M. W. (2015). Pelanggaran Prinsip Kerjasama dan Kesantunan Berbahasa Siswa terhadap Guru melalui Tindak Tutur Verbal di SMP Ma’arif Tlogomulyo-Temanggung (Kajian Sosiopragmatik). Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 11(2), 108-123.

Qura, U., Ibrahim, N., Yanti, P. G., & Baadilla, I. (2022). Pengaruh Podcast (Siniar) Youtube terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 11(2), 351-361.

Rahardi, K. (2005). Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rahmansah, A., Kosasih, E., & Idris, N. S. (2020). PEMATUHAN DAN PELANGGARAN MAKSIM RELEVANSI DALAM IKLAN TRANSPORTASI ONLINE. In Seminar Internasional Riksa Bahasa (pp. 67-73).

Rizkika, L. N., Fan, S. A., & Azmin, G. G. (2021). PANDANGAN CINTA DALAM NOVEL UBUR-UBUR LEMBUR KARYA RADITYA DIKA. Seulas Pinang: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 3(2), 32-38.

Rodiah, H. & Fatmawati (2022). PELANGGARAN MAKSIM KUANTITAS DAN ALASAN PELANGGARANNYA DALAM CORBUZIER PODCAST ANIES MENJAWAB DI YOUTUBE. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 6(1), 83-101.

Rusdi, F. (2019). Podcast sebagai industri kreatif. SNIT 2012, 1(1), 91-94.

Sahan, M. Y. (2019). Masalah-Masalah Hukum dan Kode Etik Komunikasi di Indonesia. Communication, 10(2), 223-232.

Sari, I. P., & Juita, H. R. (2019). Prinsip Kerja Sama dalam Naskah Drama Bila Mencintai Dayang Tari Karya Benny Arnas. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 2(1), 71-89.

Sarwono, S. W. (2005). Psikologi prasangka orang Indonesia: kumpulan studi empirik prasangka dalam berbagai aspek kehidupan orang Indonesia.

Sirait, C. B. (2016). The power of public speaking. Elex Media Komputindo.

Wahyuningsih, H., & Rafli, Z. (2017). Implikatur Percakapan dalam Stand Up Comedy 4. Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 16(2), 139-153.

Wulanda, W. (2021). PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM DEBAT KANDIDAT CALON GUBERNUR ACEH PERIODE 2017-2022 (KAJIAN IMPLIKATUR). Master Bahasa, 9(2), 574-584.

Yule, G. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zahid, I. & Selamat (2021). Maksim Perbualan dan Elemen Pendidikan dalam Podcast# NOTAPIS. Issues in Language Studies, 10(2), 1-23.

Downloads

Published

2023-06-27