Konsep Ruang dalam Bahasa Sumbawa dan Kaitannya dengan Cara Pandang Penuturnya (Sebuah Tinjauan Linguistik Antropologis)

Authors

  • Muhammad W i l d a n

DOI:

https://doi.org/10.32493/sasindo.v1i1.%25p

Abstract

Sebagai salah satu kebudayaan nasional, bahasa Sumbawa memiliki nuansa tersendiri dalam memandang konsep nomina-ruang berdasarkan cara pandang penuturnya. Sehingga penutur Sumbawa mengklasifikasi nomina-ruang dengan berbagai leksikon, seperti ano siup, ano rawi, atas, bawa?, bao, atas, kiri, dan kanan. Melalui konsep itu, penutur setempat memiliki pola pikir yang sesuai dengan fenomena alam yang terdapat di komunitas Sumbawa, seperti terlihat pada konsep atas dan bawa’ yang syarat dengan fenomena alam sekitar, yaitu mengalirnya air dari atas ke bawa’ (dari selatan ke utara).

            Kemampuan menguasai segala penjuru arah dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi keberadaan penduduk setempat. Hadirnya terminologi yang ada keterkaitan dengan dimensi ruang yang sangat komprehensif  dalam bahasa Sumbawa dan penggunaan nomina-ruang dalam mempersepsikan keberadaannya dalam dimensi ruang. Cara penuturnya mempersepsikan diri dalam dimensi ruang tersebut telah berimplikasi pada munculnya perilaku budaya, seperti adanya kerapan kerbau dan pacuan kuda yang berimplikasi adanya pengklasipikasian munculnya konsep ruang ano siup dan ano rawi. Demikian selanjutnya.

            Ada hal yang menarik untuk direnungkan yaitu tentang konsep arah mata angin di Sumbawa dapat menjadi larangan dan anjuran kepada masyarakatnya, seperti larangan tidak boleh tidur menghadapkan kepala ke arah utara atau bawa’ karena ada kesamaan dengan orang yang mati dan anjuran membangun rumah agar dihadapkan ke arah timur atau ano siup dipersepsikan akan mendatangkan rezeki dan terbebasnya dari wabah penyakit.

Downloads

Published

2014-07-01

How to Cite

W i l d a n, M. (2014). Konsep Ruang dalam Bahasa Sumbawa dan Kaitannya dengan Cara Pandang Penuturnya (Sebuah Tinjauan Linguistik Antropologis). Jurnal Sasindo UNPAM, 1(1). https://doi.org/10.32493/sasindo.v1i1.%p