FILSAFAT BAHASA: STUDI BANDING POSISI ANTARA BAHASA INDONESIA DI INDONESIA, BAHASA ARAB DI AL-JAZAIR, DAN BAHASA INGGRIS DI AMERIKA SERIKAT

Authors

  • Mohamad Ramdon Dasuki Universitas Pamulang

DOI:

https://doi.org/10.32493/sasindo.v4i1.%25p

Abstract

Abstrak
Bahasa Indonesia adalah salah satu isi ikrar dan janji sumpah pemuda pada tahun 1928 yang nyaris hampir genap berumur satu abad atau seratus tahun lampau (minus 10 tahun jika dihitung saat ini 2018), adalah fenomena yang fenomenal sebenarnya bagi rakyat dan bangsa ini. Di tengah perjalanan bangsa dan negeri ini yang telah merdeka sejak tahun 1945 lampau, pernah diperjuangkan suatu slogan yang heroik; Satu Bangsa yaitu Bangsa Indonesia, Satu Bahasa yaitu Bahasa Indonesia, dan Tumpah Darah Satu yaitu Tumpah Darah Indonesia. Bagi generasi muda saat ini bila tidak menelusuri perjalanan sejarah bangsa ini tentunya tidak akan mengetahui bahwa bahasa yang kita gunakan adalah bahasa Indonesia, tidaklah seperti saat ini bentuk dan susunannya yang sudah jauh baik dari masa-masa sebelumnya. Bahkan jika menengok sejarah lebih ke belakang, ada suatu ungkapan yang cukup menarik untuk disimak, negeri Indonesia ini memiliki dua hutang besar. Pertama kepada ummat Islam yang telah rela dan mengikhlaskan lima alinea ‘Piagam Jakarta’ untuk dihilangkan, demi utuhnya negeri yang masih muda belia ini, dan yang kedua hutang kepada suku Jawa, karena telah merelakan bahasa nasional yang akan digunakan oleh negeri yang akan lahir (pada saat itu) bukanlah bahasa Jawa yang memiliki penduduk mayoritas atau terbesar di wilayah Indonesia ini, tetapi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dengan demikian, sebenarnya menjadi unik seseorang berambut ikal dan berkulit hitam khas Papua dengan lancarnya berbahasa Indonesia, selancar orang Jawa yang masih menggunakan blangkon dan dialek jawanya yang masih kental, serta lancarnya orang Batak dengan aksennya yang masih kentara dengan logat Bataknya, dan suku-suku lain, tapi mampu berkomunikasi dengan bahasa persatuan mereka yang dapat saling mengerti satu dengan lainnya, yaitu Bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, fenomena dunia saat ini seperti media sosial yang telah menghubungkan antara manusia Indonesia satu dengan jutaan manusia Indonesia lainnya yang berada di ratusan bahkan mungkin ribuan pulau itu, mampu berkomunikasi dengan satu bahasa yang telah menyatukan antar mereka, yaitu bahasa Indonesia.Namun penulis menilai hampir sebagian besar dari kita semua ini tidak mampu memaknai nilai filosofi bahasa Indonesia itu sendiri, baik diantara berbagai bahasa daerah yang beragam di nusantara ini, maupun diantara bahasa dunia lainnya, seperti bahasa Arab atau Inggris misalnya. Ternyata bahasa Indonesia memiliki nilai historis maupun nilai filosofis tersendiri, yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai suatu kajian yang berkelanjutan agar para generasi muda mendatang dapat mengetahui posisi bahasa nasionalnya berada dimana jika dibandingkan dengan bahasa daerah-daerah yang beragam, dan bahasa nasional lainnya.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia, Nilai Filosofi, dan Bahasa Nasional

Downloads

Published

2018-01-05