PENGARUH DEFISIENSI ZAT BESI TERHADAP KADAR ZAT BESI ASI PADA IBU MENYUSUI DI KABUPATEN SELUMA
Abstract
WHO merekomendasikan agar anak disusui hanya ASI selama paling sedikit 6 bulan, dengan demikian kecukupan zat besi bagi bayi akan terpenuhi dengan syarat ibu tidak mengalami defisiensi zat besi. Defisiensi zat besi pada ibu menyusui akan menurunkan produksi ASI serta menurunkan kualitas dan kuantitas ASI dan akan berdampak pada kandungan zat besi dalam ASI ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh defisiensi zat besi terhadap kadar zat besi asi pada ibu menyusui di Kabupaten Seluma. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang diadakan di 4 wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Seluma. Responden adalah 52 orang ibu menyusui yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Dilakukan pengambilan darah vena untuk pengukuran kadar zat besi serum dan pengambilan sampel ASI untuk pengukuran kadar zat besi ASI. Kadar zat besi diukur menggunakan metode spektrofotometri. Data karakteristik diambil melalui kuisioner, data asupan zat besi diambil diambil menggunakan kuesioner SQ-FFQ. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 22 dalam bentuk univariat dan bivariat. Berdasarkan pengukuran kadar zat besi serum, didapatkan bahwa 69,2% ibu menyusui mengalami defisiensi zat besi. Hasil pengukuran kadar zat besi ASI menunjukkan terdapat 51,9% ibu menyusui mempunyai kadar zat besi ASI yang rendah. Hasil pengukuran asupan zat besi didapatkan bahwa 78,8% ibu menyusui mempunyai asupan zat besi yang kurang. Hasil uji chi-square untuk asupan zat besi dan kadar zat besi ASI di dapatkan p=0,381, sedangkan untuk kadar zat besi serum dan kadar zat besi ASI didapatkan p= 0,022; PR=2,556; CI=1.056-6.183. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan kadar zat besi ASI pada ibu menyusui, akan tetapi defisiensi zat besi pada ibu menyusui berpengaruh terhadap kadar zat besi ASI. Ibu menyusui yang mengalami defisiensi zat besi berisiko 5,3 kali mempunyai kadar zat besi ASI yang rendah.
Kata Kunci : Zat Besi, ASI, Ibu Menyusui, Defisiensi zat besi, Kadar Zat Besi ASIReferences
Amini, A. et al. (2018) ‘Usia Ibu Dan Paritas Sebagai Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan’, Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 3(2), p. 108. Available at: https://doi.org/10.31764/mj.v3i2.506.
C, C. and SV, H. (2016) ‘Breast Milk Iron Concentrations may be Lower than Previously Reported: Implications for Exclusively Breastfed Infants’, Maternal and Pediatric Nutrition, 2(1), pp. 2–5. Available at: https://doi.org/10.4172/2472-1182.1000104.
El-Farrash, R.A. et al. (2012) ‘Cord Blood Iron Profile and Breast Milk Micronutrients in Maternal Iron Deficiency Anemia’, Pediatric Blood & Cancerediatr Blood Cancer, 58(2), pp. 233–238. Available at: https://doi.org/DOI 10.1002/pbc.23184.
Endrinikapoulos, A. et al. (2020) ‘Pengaruh Suplementasi Zat Besi Terhadap Fungsi Kognitif Lansia’, Journal of Nutrition College, 9(2), pp. 134–146. Available at: https://doi.org/10.14710/jnc.v9i2.27501.
Ernawati, D. et al. (2019) ‘Analisi Kandungan FE dalam Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui’, Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(1), pp. 051–055. Available at: https://doi.org/10.26699/jnk.v6i1.art.p051-055.
Ernawati Fitrah, D.S. and Puspitasari, S.H. (2007) ‘Perbedaan Kadar Zat Besi ASI pada Ibu Menyusui Anemia dan Tidak Anemia’, Penelitian Gizi Makan, 30(1), pp. 8–12.
Fransson, G. et al. (1985) ‘Increased Breast Milk Iron in Severe Maternal Anemia: Physiological “Trapping†or Leakage?’, Acta Pædiatrica, 74(2), pp. 290–291. Available at: https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.1985.tb10967.x.
GIZI, W.N.P.D. (2012) PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN DAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT BERBASIS KEMANDIRIAN DAN KEARIFAN LOKAL. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Lönnerdal, B. (2003) ‘Nutritional and physiologic significance of human milk proteins.’, The American journal of clinical nutrition, 77(6). Available at: https://doi.org/10.1093/ajcn/77.6.1537s.
Masthalina, H. (2015) ‘Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia Remaja Putri’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), p. 80. Available at: https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3516.
Melku, M. et al. (2014) ‘Prevalence and Predictors of Maternal Anaemia during Pregnancy in Gondar, Northwest Ethiopia: An Institutional Based Cross-Sectional Study. Volume 2014, Article ID 108593, 9 pages http://dx.doi.org/10.1155/2014/108593’, Hindawi Publishing, 2014.
Morsy, N. and Alhady, S. (2014) ‘Nutritional status and socio-economic conditions influencing prevalence of anaemia in pregnant women’, International Journal Of Scientific & Technology Research, 3(7), pp. 54–60. Available at: www.ijstr.org.
Pasricha, S.R. et al. (2021) ‘Iron deficiency’, The Lancet, 397(10270), pp. 233–248. Available at: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)32594-0.
Salamah, U. and Prasetya, P.H. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Ibu Dalam Pemberian Asi Eksklusif’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(3), pp. 199–204. Available at: https://doi.org/10.33024/jkm.v5i3.1418.
Seluma, D.K. (2021) Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma. Seluma.
Septiasari, Y. (2019) ‘Status Ekonomi Berperan Dalam Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bernung Pesawaran’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(1), pp. 14–19.
Sudikno et al. (2014) ‘FAKTOR RISIKO ANEMIA PADA IBU MENYUSUI DI RUMAH TANGGA MISKIN’, Gizi Indonesia, 37(1), pp. 71–78.