EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DENGAN PERHATIAN KHUSUS: HIGH ALERT DI RSIA CINTA KASIH CIPUTAT PERIODE APRIL TAHUN 2022
Keywords:
Evaluasi, Penyimpanan, Pelabelan, High Alert, LASAAbstract
Perhatian harus dilakukan saat menggunakan dan menyimpan obat dengan kewaspadaan tinggi di instalasi farmasi, karena jika terdapat kesalahan akan menyebabkan kejadian serius seperti efek samping dan kematian. Faktor penting untuk menghindari kesalahan yang terkait dengan penyimpanan obat kewaspadaan tinggi adalah penyimpanan obat harus dipisahkan dari sediaan farmasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan obat high alert di RSIA Cinta Kasih Ciputat periode April 2022. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan desain penelitian potong lintang periode April 2022. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa lokasi penyimpanan semua obat high alert disimpan di lemari obat psikotropika, lemari obat elektrolit tinggi, dan lemari obat LASA (Look Alike Sound Alike), dengan total 109 unit obat (100%). Dari hasil pelabelan obat high alert yang dikelompokkan berdasarkan label narkotika, psikotropika dan elektrolit tinggi, jumlah total obat yang disimpan adalah 16 unit. Sementara itu, penyimpanan obat high alert dengan label LASA terdapat ketidaksesuaian secara keseluruhan dengan jumlah 11 dari total jumlah obat 93 unit. (11,83%). Singkatnya, Evaluasi Penyimpanan Obat RSIA Cinta Kasih Ciputat April 2022 hampir sepenuhnya sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016 tentang Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
References
Depkes RI (2020) Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Husnawati, H., Lukman, A. and Ardyansyah, I. (2016) Implementasi Sistem Penyimpanan Obat di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kotamadya Pekanbaru, Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 6(1), p. 7.
Julyanti, Citraningtyas, G. and Sudewi, S. (2017) Evaluasi Penyimpanan Dan Pendistribusian Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Siloam Manado, Pharmacon, 6(4), pp. 1–9.
Kemenkes RI (2016) Standar Pelayanan Kefarmasin di Rumah Sakit, peraturan menteri kesehatan nomor 72, 31–48.
Kemenkes RI (2017) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017, Tentang keselamatan pasien, 549, pp. 40–42.
Kemenkes RI (2020) Permenkes No 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, (3), pp. 1–80.
Nauri, M. I. dan A. T. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan, Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan (RMIK), 1, pp. 1–309.
Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuryati (2017) Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK), 266, pp. 1–6.
Octavia, D (2019) Evaluasi Penyimpanan Obat Di Instalasi Farmasi Rsi Nashrul Ummah Lamongan Berdasarkan Standart Nasional Akreditasi RS, Jurnal Surya, 11(01), pp. 27–34.
Pondaag, I. G (2020) Evaluasi Sistem Penyimpanan Obat Di UPTD Instalasi Farmasi Kota Manado, Biofarmasetikal Tropis, 3(1), pp. 54–61.
Qiyaam, N., Furqoni, N. and Hariati (2016) Evaluasi Manajemen Penyimpanan Obat di Gudang Obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soedjono Selong Lombok Timur, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), pp. 61–70.
Rusly (2016) Farmasi Rumah Sakit dan Klinik, 1, pp. 1–6.
Safiri, M., Zazuli, Z., & Dentiarianti. (2016). Studi Pengelolaan Obat-Obatan Look Alike (Rupa Mirip) d Instalasi Farmasi Rumah Sakit X di Kota Cimahi. Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) 2 UNJANI.
Sugiyono. 2013, Metode Penelitian. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2018) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. bandung: alfabeta, p. 126.
Sujarweni, V. W. (2020) MetodologiPenelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.
WHO (2019) Medication Safety in high-risk situations, The Third Global Patient Safety Challenge: Medication Without Harm, Webinar on Medication Safety, pp. 4–11.
Wulandari Tika, 2019. Pengetahuan Apoteker dan Pengelolaan Obat-Obat LASA (Look Alike Sound Alike) di Apotek Kabupaten Kulon Progo. Universitas Ahmad Dahlan: Yogyakarta.