PENGGUNAAN OBAT BERBASIS MDT PADA PASIEN KUSTA DI RAWAT JALAN RSUP FATMAWATI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022

Authors

  • Setianti Haryani Program Studi DIII Farmasi, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang dan Instalasi Farmasi, RSUP Fatmawati Jakarta Selatan
  • Dewi Fitriawati Program Studi DIII Farmasi, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang dan Instalasi Farmasi, RSUP Fatmawati Jakarta Selatan
  • Nur Isra Kautsari Program Apoteker, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keywords:

Pengobatan Kusta, Multibasiler, Pausibasiler, MDT, Kombinasi MBA

Abstract

Kusta merupakan salah satu penyakit infeksi kronik yang penyebabnya adalah kuman Mycobacterium leprae, yang menyerang saraf tepi dan kulit mengakibatkan neuropati dan kelainan bentuk/kecacatan tubuh jangka panjang. Dari tahun 2001 - sekarang, kejadian Kusta di Indonesia statis dimana penemuan penderita kusta baru ada pada kisaran 17.000-20.000 penderita kusta baru per tahunnya, dan sejak diperkenalkan pengobatan berbasis Multi Drug Therapy (MDT), penanganan pada penyakit kusta dapat diobati baik di Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan obat berbasis MDT pada pasien kusta di Rawat Jalan RSUP   Fatmawati bulan Januari-Desember 2022. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dimana pengambilan data dilakukan dengan cara retrospektif dan dianalisa secara deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, diperoleh jumlah sampel sebanyak 755. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin terbanyak yang menderita kusta basah/Multibasiler (MB) adalah laki- laki yaitu sebanyak 465 pasien (67,88%), sedangkan untuk kusta kering/Pausibasiler (PB) terbanyak yaitu perempuan sebanyak 40 pasien (57,14%); usia pasien terbanyak yang menderita kusta MB yaitu pasien dengan usia 43-56 tahun yaitu 192 pasien (28,03%), sedangkan pada kusta PB yaitu pasien dengan usia 29- 42 tahun yaitu 19 pasien (27,14%); diagnosa penyakit terbanyak pada pasien kusta yaitu pasien kusta MB sebanyak 685 pasien (90,72%); pemilihan pengobatan pasien kusta yang mendapat pengobatan terbanyak yaitu pasien kusta MB yang mendapatkan kombinasi  MBA sebanyak 568 pasien (75.23%) dan pada pasien kusta PB yang mendapat pengobatan terbanyak yaitu kombinasi PBA sebanyak 55 (7.28%) pasien.

References

Jufri, et al, 2006, Penggunaan Pengobatan Rasional Penyakit Kusta Pada Penderita Kusta Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur Palembang Periode Januari-Desember Tahun 2005-2006.

Kemenkes RI, 2021, Profil Kesehatan Indonesia. In Pusdatin. Kemenkes.Go.Id.

Kemenkes RI, 2019, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Kusta. 2019. 6 (1), 5–10.

Marwali Harahap, 2000, Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta: Hiprokrates:2000. p 260.

Pranata, M., et al, 2022, Characteristics And Therapy In Leprosy Patients, Rumah Sakit Tugurejo Kota Semarang, 2022; 7(4): 943–950.

WHO, 2018, Guidelines for the Diagnosis, Treatment and Prevention of Leprosy, World Health Organization, 2018,1, 106.

Downloads

Published

2023-07-31

How to Cite

Haryani, S., Fitriawati, D., & Kautsari, N. I. (2023). PENGGUNAAN OBAT BERBASIS MDT PADA PASIEN KUSTA DI RAWAT JALAN RSUP FATMAWATI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022. PROSIDING SENANTIAS: Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 720–725. Retrieved from https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Senan/article/view/32711