KIAT TEMBUS JURNAL SCOPUS Q1 DENGAN GRATIS DAN CEPAT
Keywords:
Scopus, Publikasi, Gratis, Cepat, Penggalangan DanaAbstract
Saat ini, dosen, mahasiswa, dan peneliti di lingkungan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) diwajibkan untuk menerbitkan artikel di jurnal bereputasi, termasuk Scopus. Namun, pada kenyataannya banyak ditemukan kendala dalam proses publikasi di Scopus, di antaranya: biaya publikasi yang tinggi, kemungkinan diterima sangat rendah, dan sulitnya menghindari jurnal predator. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan dan pendampingan agar mereka dapat dengan mudah menerbitkan jurnal terindeks Scopus secara gratis dan cepat. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk memberikan pencerahan dan menambah wawasan tentang publikasi Scopus dan berbagai strateginya untuk mendapatkan jurnal bereputasi dengan biaya murah. Metode yang digunakan adalah sosialisasi melalui webinar dan proses pendampingan. Dengan latar belakang tersebut, maka diadakan webinar “Kiat Tembus Jurnal Scopus Q1 dengan Gratis dan Cepat†sebagai sarana sosialisasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan untuk publikasi di Scopus. Kegiatan ini juga diikuti dengan penggalangan dana yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir secara berkesinambungan untuk membantu berbagai pihak mendapatkan pendidikan terbaik. Donasi yang terkumpul melalui webinar ini kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada mahasiswa yang membutuhkan bantuan biaya kuliah. Beasiswa ini diprioritaskan bagi siswa kurang mampu.
References
Rojo, G., & GarcÃa, J. (2017). Publishing in Scopus-indexed journals: a challenge for scholars. The Journal of Higher Education, 88(5), 523-541. https://doi.org/10.1080/00221546.2017.1326603
Brown, J. (2019). Guidelines for publishing in Scopus Q1 journals. Journal of Academic Research, 5(2), 89-94.
Davis, J. (2015). Engagement with the scientific community: Key to publishing in Scopus Q1 journals. Scientific Monthly, 46(5), 78-83.
Johnson, J. (2018). The importance of high-quality research in Scopus Q1 journals. Research Insights, 20(3), 65-70.
Smith, A. (2017). The challenges faced by editors and publishers in the age of increased submissions. Publishing Perspectives, 12(2), 45-50.
Williams, J. (2016). The role of readability in the acceptance of articles in Scopus Q1 journals. Journal of Writing and Communication, 14(4), 65-70.
Aliyyah, R. R., Rosyidi, U., & Yazid, R. (2019, March). An Evaluative Study of an Education Scholarship Program (BidikMisi) for Students in Indonesia. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1175, No. 1, p. 012171). IOP Publishing.
Beech, S. E. (2014). Why place matters: Imaginative geography and international student mobility. Area, 46(2), 170-177.
Beech, S. E. (2015). International student mobility: The role of social networks. Social & Cultural Geography, 16 (3), 332-350.
Bettie, M. (2019). Exchange diplomacy: theory, policy and practice in the Fulbright program. Place Branding and Public Diplomacy, 1-12.
Campbell, A. C. (2017). How international scholarship recipients perceive their contributions to the development of their home countries: Findings from a comparative study of Georgia and Moldova. International Journal of Educational Development, 55, 56-62.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.
Hall, T., Gray, T., Downey, G., Sheringham, C., Jones, B., Power, A., & Truong, S. (2016). Jafari and Transformation: A model to enhance short-term overseas study tours. Frontiers: The Interdisciplinary Journal of Study Abroad, 27, 33-46.