Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben Cangkang Telur Dan Sabut Kelapa

Abstract

Penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dapat merubah struktur fisika dan kimia pada minyak jelantah yaitu kadar lemak bebasnya dan warna dari minyaknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh adsorben sabut kelapa dan cangkang telur pada minyak jelantah terhadap penyerapan lemak bebas, bilangan peroksida, dan kadar air. Adsorben cangkang telur dan sabut kelapa  di cuci, di oven selama 3 jam dengan suhu 50 ̊ C dan dihaluskan. Masing-masing adsorben dengan 3 sampel dengan massa yang berbeda-beda.  Pada sabut kelapa dibuat 10 gram, 20 gram, 30 gram,dan pada cangkang telur membuat massa 10 gram,20 gram, 30 gram. Proses penjernihan setiap sampel di campurkan minyak jelantah 500 ml lalu di adsopsi selama 51 menit setelah itu lakukan penyaringan agar adsorben dan minyak jelantah terpisah. Uji kadar lemak bebas, bilangan peroksida,dan kadar air. Dari eksperimen  pada adsorben sabut kelapa di peroleh kadar lemak bebas : massa 10 gram diperoleh  0,6%, massa 20 diperoleh 0,5%, massa 30 gram diperoleh 0,4%. Bilangan peroksida : massa 10 gram diperoleh 1,6 mek O₂/kg, massa 20 gram diperoleh 2 mek O₂/kg, massa 30 gram diperoleh 0 mek O₂/kg. Kadar air : massa 10 gram diperoleh 0,005%, massa 20 diperoleh 0,015%, massa 30 gram diperoleh 0,01%. Pada  adsorben cangkang telur  diperoleh kadar lemak bebas : massa 10 gram diperoleh 0,5%, massa 20 diperoleh  0,6%, massa 30 gram mendapatkan 0,7%. Bilangan peroksida : massa 10 gram diperoleh 6,4 mek O₂/kg, massa 20 gram diperoleh 4 mek O₂/kg, massa 30 gram mendapatkan 0,6 mek O₂/kg. Kadar air : massa 10 gram diperoleh  0,045%, massa 20 diperoleh 0,01%, massa 30 gram diperoleh 0,005%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan mutu SNI 3741:2013 terkecuali pada adsorben sabut kelapa pada uji bilangan peroksida pada massa 30 gram mendaptkan hasil 0.