Meneropong Penentuan Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Perseorangan Dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
Keywords:
Meneropong, Kepala Daerah, Jalur Perseorangan, PemilukadaAbstract
Ketentuan Pasal 18 Ayat (4) UUDNRI Tahun 1945 menentukan bahwa “Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah propinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.” Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, yang merupakan awal diberlakukan otonomi daerah dan selanjutnya undang-undang tersebut diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, undang-undang tersebut tidak mengatur calon kepala daerah dari jalur perseorangan melainkan mengatur calon kepala daerah melalui jalur partai politik. Selanjutnya dalam perkembangannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut dimohonkan pengujian materil ke Mahkamah Konstitunsi dan melalui putusannya dalam perkara Nomor 5/PUU-V/2007 permohonan pemohon dikabulkan yang dalam satu amar putusannya yaitu bahwa Calon perseorangan dapat mengikuti pencalonan sebagai calon kepala daerah, sehingga sebagai tindak lanjut putusan MK tersebut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengalami perubahan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang tersebut telah mengatur calon kepala daerah melalui jalur perseorangan. Dalam perkembangannya terbit Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Dalam perjalanan waktu menjelang pilkada serentak nasional Tahun 2024, calon kepala daerah melalui jalur perseorangan belum nampak diminati oleh para bakal calon dibandingkan melalui jalur partai politik, inilah yang merupakan alasan peneliti untuk melakukan penelitian terkait dengan segala permasalahan calon kepala daerah melalui jalur perseorangan, dengan judul “Meneropong Penentuan Calon Kepala Daerah melalui jalur perseorangan dalam pemilihan umum Kepala Daerah Tahun 2024”.
References
Assiddiqie, Jimly. ( 2008). Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Pasca Reformasi. Jakarta: Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer.
Sukanto, S., & Mamuji, S. (2008). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers.
Wignjosoebroto, Soetandyo. (2013). Hukum Konsep Dan Metode. Malang: Setara Press.
Djohermansyah, Djohan. (2022, Juni 22). Penunjukan Kepala Daerah. Kolom Politik dan Hukum Harian Kompas, p. 2.
Mahendra, Y., & dkk. (2022). Implikasi Hukum Pencalonan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Kepala Daerah. Journal “lex Generalis (JLS).
Perdana, Ronaldo Adhi, & Manggalantung, A. (2019). Eksistensi Calon Perseorangan dalam Pemilukada di Indonesia. Jurnal “Staatrecht”, Indonesian Constitutional Law Jurnal.
Perubahan Sistem Pemilihan Kepala Daerah. (2015). Jurnal Rechts Vinding.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2006 Tentang Perubahan kedua Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur menjadi Undang-Undang.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh Darussalam.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.
Putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara Nomor 5/PUU-V/2007 Tentang Permohonan pengujian materil ketentuan Pasal 56 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Keputusan KPU Nomor 532 Tahun 2024 Tentang Pedoman teknis pemenuhan syarat dukungan pasangan calon perseorangan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota.
Harian Kompas. (2024, Nopember 28). Indonesia Kian Matang Berdemokrasi. Politik dan Hukum, p. 1.
Harian Kompas. (2024, Nopember 28). Menghitung Potensi Pilkada Dua Putaran di Jakarta. Politik dan Hukum, p. 2.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.