KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ISLAMI DI MTS YASISKA CIPUTAT
Keywords:
kepemimpinan, kepala sekolah, budaya islamiAbstract
Penelitian ini berjudul KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ISLAMI DI MTS YASISKA CIPUTAT. Penulis tertarik meneliti topik diatas dikarenakan terbentuknya budaya Islam di sekolah dan karakter yang kuat karena faktor kepemimpinan kepala sekolah. MTS Yasiska merupakan sekolah yang mempunyai corak Islami yang khas hingga diminati warga. Berdasarkan hal itu, maka penulis untuk meneliti sejauh mana kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan budaya islami di sekolah, kendala yang dihadapi dalam mengembangkan budaya islami di sekolah dan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam tehnik pengambilan data yaitu tehnik wawancara, observasi, dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, bagian kurikulum, bagian kesiswaan dan para guru. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan budaya islami di MTS Yasiska Ciputat merupakan perwujudan keteladanan dari visi-misi sekolah dengan membuat program-program seperti kegiatan tadarusan dan pembacaan al-quran dengan artinya, wirid dan dzikir, sholat berjamaah, keterampilan membaca doa, muhadarah (ceramah agama), tafakur alam dalam kegiatan pramuka, menerapkan budaya bersih agar terbentuk karakter islami dan cerdas serta terampil dalam beragama (religious intelligence). Upaya kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pengembangan budaya islami sudah baik sekali dan demokratis, namun ada beberapa kendala seperti kurang perhatian dan peran aktif dari tenaga pendidik dalam menjalankan kegiatan dan mengingatkan siswa yang malas/kurang disiplin. Pembiasaan-pembiasaan yang kurang dari orang tua siswa saat di rumah untuk selalu mengingatkan anak agar bisa melakukan kebiasaan seperti di sekolah. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam mengatasi kendala-kendala tersebut yaitu terus menerus disosialisasikan dalam setiap event atau kegiatan untuk menjalankan program-program sekolah. Menyiapkan dan perbaikan sarana dan prasarana termasuk hidden kurikulum, dan layout sekolah yang ditempeli oleh poster-poster, slogan agar semuga warga sekolah mempunyai kesadaran dalam menjalankan program sekolah. Kepala Sekolah juga meningkatakan komunikasi dan koordinasi kepada guru dan orang tua siswa agar bisa mengingatkan baik di rumah dan di sekolah. Bagi siswa yang malam/kurang disiplin Kepala Sekolah akan memanggil dan menasehatiya untuk bisa mengikuti kegiatan islami. Kepala sekolah sekolah juga melakukan evaluasi, motivasi dan menciptakan suasana kekeluargaan agar mudah saling kerjama.
References
Conni Chairunnisa, 2016, Manajemen Pendidikan dalam Multi Perspektif. Jakarta, Rajawali Press.
Kompri. 2017, Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah Pendekatan Teori Untuk Praktik Sekolah, Jakarta, Kencana.
Asmani Ma’mu Jamal, 2012, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Jogjakarta, Diva Press.
Asrul Syafaruddin, 2015, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer. Bandung, Citapustaka Media.
Imam Modjiono, 2002, Kepemimpinan Dan Keorganisasian, Yogyakarta, UII Press.
Moeleng J. Lexy, 2014, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Darwin Denim. Menjadi Peneliti Kualitatif, Rancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humamiora. Cet 1, Bandung: Pustaka Setia.