PERANCANGAN SISTEM KENDALI KADAR OKSIGEN DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR DO METER
Keywords:
Kadar oksigen, kendali, sensor do meter, arduinoAbstract
Kadar oksigen dalam air merupakan faktor penentu kualitas kehidupan hewan air. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan oksigen di dalam air dan tetap mempertahankan kadarnya pada rentang nilai 8.00 mg/l sampai 10.00 mg/l yang akan berpengaruh terhadap mahluk hidup yang hidup di air dan mempelajari apa saja yang menjadi faktor yang sangat mempengaruhi keberadaan oksigen di dalam air. Penelitian bertujuan untuk membuat sistem kendali kadar oksigen di dalam air. Untuk menjaga kadar oksigen tetap stabil digunakan aerator dan heater sebagai aktuator. Rentang suhu yang harus aktual berkisar antara 29ËšC sampai dengan 36.75ËšC, hal tersebut bergantung dari kondisi udara sekitar. Sistem Menggunakan mikrokontroler Arduino sebagai pengolah data yang akan menghasilkan sinyal output sehingga perangkat aktuator dapat bekerja secara otomatis. Tahapan penelitian dilakukan dimulai dari melakukan pengujian pada sensor do meter, sensor suhu dengan melakukan beberapa variasi percobaan. Data pengukuran diambil pada rentang waktu 25 jam. Hasil pengukuran kadar do yang didapat berada pada nilai do 2.5 sampai 10.80 mg/l selama 24 jam, pengukuran dilakukan pada kolam dengan ukuran 30 x 15 x 23 cm mampu menampung air sebanyak 6 sampai 10 liter sebagai sampel penelitian. Aerator 1 akan bekerja ketika nilai kadar oksigen berada pada rentang 0,30 mg/l sampai 10.00 mg/l, sedangkan Aerator 2 akan hidup ketika nilai kadar do berada pada rentang 0.30 mg/l sampai 08.25 mg/l, kemudian heater akan bekerja ketika kadar oksigen mulai jenuh yaitu pada rentang nilai 10.20 mg/l.
References
A. Tasfir, Pemahaman Dasar Mikrokontroler, Education, Technology, Business, 2012.
ANONIMOUS. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. No. 5 1 Tahun 2004. Tentang : Baku Mutu Air Laut. 2004. 11 hal.
E. Budiyanto, Interviewee, Tambak Udang Vanname Pantai Trisik. [Wawancara]. 12 January 2019.
Nise, Control Systems Engineering, California: John Wiley & Sons Inc., 2011.
ODUM, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunder Com. Philadelphia 125 pp. Perluangan, Identifiksdi dan Pengelolaan Mutu Air Tambak Udang,2014
R. P. Maryuns, Memahami dengan Mudah Perhitungan ppm (parts per million) dan Aplikasinya pada Perbenihan Ikan Laut, Maluku: UPTD Balai Budidaya Laut Tual, 2018.
Salmin, Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD), Oseana, 2005.
SALMIN. 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara Karang dan Teluk Banten. Dalam : Foraminifera Sebagai Bioindikator Pencemaran, Hasil Studi di Perairan Estuarin Sungai Dadap, Tangerang (Djoko P. Praseno, Ricky Rositasari dan S. Hadi Riyono, eds.) P3O - LIPI hal 42 – 46
Standardization of Chemical Analysis for Water and Pond Muds. F.A.O. Fish, Rep. 44, 4 , 379 - 406 pp. SWINGLE, H.S. 1968,
The Dissolved Oxygen Handbook, YSI, 2009.
WARDOYO, S.T.H. 1978. Kriteria Kualitas Air Untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. Dalam : Prosiding Seminar Pengendalian Pencemaran Air. (eds Dirjen Pengairan Dep. PU.), hal 293-300
WIROSARJONO, S. 1974. Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan kriteria kualitas air guna berbagai peruntukan. PPMKL DKI Jaya, Seminar Pengelolaan Sumber Daya Air. , eds. Lembaga Ekologi UNPAD. Bandung, 27 - 29 Maret 1974, hal 9 – 1
Zulkarnain, M. Rizqi, Suwito dan Tasripan, Sistem Monitoring Kualitas Air Sungai yang DIlengkapi dengan Data Logger dan Komunikasi Wireless sebagai Media Pengawasan Pencemaran Limbah Cair, Surabaya: Jurnal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 2013.